Akhir Pekan, Menyusuri Keindahan Sungai Lau Mentar di Deli Serdang Sumut

Mengisi waktu di akhir pekan dengan mengunjungi objek wisata alam yang asri merupakan hal menyenangkan, terutama bagi sebagian besar masyarakat yang kesehariannya disibukkan oleh rutinitas bekerja di tengah kota.

oleh Reza Efendi diperbarui 07 Agu 2021, 13:40 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2021, 13:40 WIB
Sungai Lau Mentar
Sungai Lau Mentar. Airnya sangat jernih, mengalir di antara dinding-dinding batu besar, serta permukaannya yang tampak berwarna biru kehijauan berpadu dengan rimbunnya pepohonan di sepanjang aliran sungai

Liputan6.com, Deli Serdang Mengisi waktu di akhir pekan dengan mengunjungi objek wisata alam yang asri merupakan hal menyenangkan, terutama bagi sebagian besar masyarakat yang kesehariannya disibukkan oleh rutinitas bekerja di tengah kota.

Udara sejuk dan keindahan alam serta ekosistem yang ada di dalamnya adalah atraksi menarik yang dapat dinikmati wisatawan, yang berkunjunga ke daerah wisata berbasis lingkungan alam.

Seperti halnya suasana alam di Desa Liang Pematang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Di desa ini, selain pemandangan alamnya yang memesona, terdapat juga aliran sungai yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung menikmati liburan.

Sungai tersebut bernama Lau Mentar. Airnya sangat jernih, mengalir di antara dinding-dinding batu besar, serta permukaannya yang tampak berwarna biru kehijauan berpadu dengan rimbunnya pepohonan di sepanjang aliran sungai.

Tidak hanya itu, pada tebing batu di sisi sungai juga terdapat air terjun serta sebuah gua alami pada sisi lainnya. Di tempat ini pemgunjung dapat menikmati keseruan bermain air sambil menyusuri sungai bersama teman maupun keluarga.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Telusuri Jalan Setapak

Sungai Lau Mentar
Sungai Lau Mentar di Desa Liang Pematang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut)

Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan setapak lebih kurang selama 30 menit dari desa dengan ditemani pemandu. Dalam perjalanan, pengunjung akan disuguhkan hamparan sawah dan ladang milik masyarakat, yang sebagian besar ditanami bawang merah dan buah salak.

Sementara itu, di lokasi yang berbeda juga terdapat sumber mata air panas yang bercampur dengan belerang, mengalir dari perbukitan yang berada di hulu desa. Air panas ini menggenangi lahan milik warga dan membentuk telaga secara alami.

Dosen Pariwisata Universitas Sumatera Utara (USU) Koko Sujatmoko, yang melakukan kunjungan langsung ke daerah tersebut dalam rangka pengabdian masyarakat dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USU menyebutkan, kekayaan serta kearifan lokal di Desa Liang Pematang memiliki potensi untuk terus dikembangkan sebagai desa wisata.

Bila dikelola secara prosfesianal dengan tetap menjaga kelestarian alam, serta sosial budaya masyarakatnya, Liang Pematang mampu menjadi desa wisata yang dapat menarik wisatawan dari luar daerah bahkan hingga mancanegara.

"Desa Liang Pematang ini sangat berpotensi menjadi desa wisata, karena kondisi alamnya sangat mendukung, kehidupan sosial masyarakatnya juga masih sangat kental dengan tradisi budaya. Hal ini sangat menarik dijadikan sebagai atraksi wisata," jelasnya, Sabtu (7/8/2021).

Tidak jauh dari Medan

Sungai Lau Mentar
Lokasi wisata Sungai Lau Mentar terletak tidak terlalu jauh dari Kota Medan

Koko manambahkan, selain menjadi objek wisata yang menarik pengunjung, pengembangan pariwisata di daerah tersebut juga akan memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat lokal, selain dari hasil pertanian.

"Tinggal lagi penguatan komitmen bersama masyarakatnya untuk bersama-sama membangun desa wisata yang berkesinambungan, sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di luar pertanian yang sudah ada," jelasnya.

Lokasi wisata Sungai Lau Mentar terletak tidak terlalu jauh dari Kota Medan. Hanya saja, akses jalan yang masih kurang memadai menjadikan waktu tempuh agak sedikit lama dari seharusnya.

"Dibutuhkan waktu sekitar 3 jam dari Kota Medan untuk sampai ke lokasi tersebut, dengan menggunakan mobil maupun sepeda motor," Koko menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya