Liputan6.com, Gorontalo - Momentum tahun baru Islam 1443 Hijriah dan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-76, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Gorontalo mewisuda sebagian warga binaan yang telah menamatkan dirinya belajar Iqro dan Al Qur’an.
Kasi Binadik Lapas kelas IIA Gorontalo Kasdin Lato mengatakan, bahwa hari ini pihaknya menamatkan 85 warga binaan dari buta huruf Al Qur'an. Masing-masing Terdiri dari 27 orang yang telah menamatkan Iqra dan 58 orang khataman bacaan 30 Juz.
Advertisement
Baca Juga
“Kami menggelar berbagai program pembinaan khusus yang berorientasi pada pembinaan spiritual. Diantaranya wisuda santri warga binaan pemasyarakatan yang telah mengikuti pendidikan Baca Iqro dan Al Qu'ran,” kata Kasdin Lato.
Kasdin menjelaskan, warga binaan pemasyarakatan akan diberikan sertifikat sebagai bukti apresiasi dari Lapas Kelas IIA Gorontalo. Sertifikat ini pula akan dipegang untuk dipergunakan mereka setelah keluar dari penjara.
Kasdin berharap kepada seluruh santri yang telah diwisuda untuk tidak berhenti sampai pada proses wisuda, melainkan terus melatih dan mempermantap kualitas bacaannya serta yang paling penting adalah dapat mengamalkannya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Berkah Penjara
“Bagi 58 orang warga binaan yang telah selesai khataman bacaan 30 juz ini dapat membantu Ta'mirul Masjid di lingkungan lapas sebagai tenaga bagi warga binaan yang lain,” ungkap Kasdin Lato
Selain itu kata Kasdim, untuk 27 orang yang telah menyelesaikan pembelajaran iqra wajib untuk melanjutkan pada tingkatan lebih lanjut yakni metode tadarusan.
"Warga binaan yang telah wisuda akan melaksanakan tadarusan rutin di dalam lapas,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu warga binaan mengaku jika sebelumnya ia tidak tahu persis baca Al-Quran. Namun setelah masuk penjara dan mulai ikut belajar, akhirnya bisa membaca dan menulis dengan bahasa Arab.
"Alhamdulillah, mungkin ini hikmah saya masuk penjara, saya bisa mengaji dan mengajar warga binaan yang lainya," kata Dika, warga Binaan Lapas Kelas IIA Gorontalo.
Menurutnya, bisa baca Al Qur'an membuat dirinya betah di dalam lapas. Ia seakan tidak mau untuk keluar, dirinya sudah seperti menggap lapas merupakan rumah sendiri.
"Awalnya saya pengen keluar, setelah tau baca Al Qur'an saya makin betah di sini. Insya Allah hukuman ini akan memperoleh berkah untuk saya," ia menandaskan.
Advertisement