Jokowi Mengenakan Pakaian Adat Baduy, Ini Penjelasan yang Ditulis Putra Baduy

Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat kami Suku Baduy, ini momen tak terlupakan bagi kami.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 16 Agu 2021, 11:23 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 11:03 WIB
Mulyono warga baduy
Mulyono warga baduy

Liputan6.com, Lebak - Rangkaian perayaan kemerdekaan RI tahun ini akan menjadi momen tak terlupakan bagi kami warga Suku Baduy. Saat pidato kenegaraan di rapat besar DPR/MPR hari ini Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian adat Baduy.

Tentu ini menjadi sejarah sekaligus menjadi kebanggaan yang luar biasa bagi kami. Dengan momen ini semoga generasi milenial akan termotivasi untuk semakin mencintai budaya, khususnya anak muda Baduy juga semoga semakin mencintai budaya kami.

Baju yang dikenakan bapak presiden kami sebut jamang hideung kancing batok. Itu adalah baju resmi adat Baduy.

Jamang hideung biasanya dipadukan dengan samping poleng atau sarung tenun motif poleng. Bisa juga dipadu dengan celana tenun ukuran selutut atau biasa di sebut pokek cele. adapun penutup kepala warna biru atau biasa kami sebut lomar untuk pakaian warga Baduy Luar.

Sedangkan warga Baduy Dalam mengenakan jamang kurung untuk atasan sedangkan bawahan menggunakan samping aros. Untuk Baduy Dalam identik dengan warna hitam putih. Sedangkan Baduy Luar ada tiga warna yakni hitam, putih, biru.

Bagi warga Baduy, warna-warna itu menunjukkan sikap dalam memahami kehidupan dan alam. Warna hitam melambangkan gelap malam hari sedangkan putih terang siang hari. Artinya, manusia hanya bisa melihat hitam gelap di malam hari dan terang di siang hari, tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi di hari esok.

Sedangkan warna biru dalam ikat kepala warga Baduy luar adalah warna pertama yang dihasilkan dari daun-daun kayu.

Pakaian adat Baduy tidak dibedakan untuk acara dan untuk keseharian. Masyarakat Baduy diwajibkan untuk mengenakan pakaian adat setiap hari. Pakaian adat sudah dikenalkan orangtua kepada anaknya sejak dini sehingga diharapkan ketika dewasa nanti sudah terbiasa menggunakan pakaian adat. Begitu juga dengan golok.

Golok adalah alat pelengkap keseharian warga Baduy. Golok digunakan untuk berbagai keperluan seperti mencari kayu bakar atau sekadar untuk mengambil daun pisang sebagai payung saat kehujanan di tengah jalan.

Mulyono, warga baduy

Saksikan Video Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya