Liputan6.com, Denpasar - Melihat keterpurukan kondisi ekonomi warga pendatang di seputar Jimbaran, Bali, Isyanita Tungga Dewi dan suaminya Nyoman Satya Wibhawa tak memilih bertopang dagu. Sejak April 2020, mereka aktif membagikan nasi bungkus ke area bedeng dan pemukiman di seputar tempat tinggalnya.
Bebekal pengalaman mengurus usaha catering di Surabaya, Isyanita memasak sendiri nasi bungkus yang hendak dibagikan kepada warga. Awalnya dia membuat sekitar 100 sampai 200 bungkus per hari. Namun seiring berjalannya waktu, jumlah tersebut terus bertambah.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum waktu pembagian, Isyanita dan suami melakukan survei ke beberapa tempat. Ini dimaksudkan agar pembagian bantuan tepat sasaran, terfokus pada mereka yang benar-benar membutuhkan. Tak hanya daerah Jimbaran, kini jangkauan pembagian nasi meluas ke area Ungasan, Nusa Dua, Legian dan Kuta, Bali.
Inisiatif berbagi itu mereka namakan AKU for Bali. Gerakannya terus meluas, mulai menjangkau daerah di luar kabupaten Badung dan Denpasar. Bantuan berupa sembako hingga perbaikan rumah lansia pun dilakukannya.
“Saya miris melihat ada yang sampai mau bunuh diri karena kehilangan sumber penghasilan akibat pandemi ini,” ucapnya di Bali, awal Agustus 2021 lalu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Ini
Borong Sisa Dagangan
Selain memasak, mereka juga memborong sisa dagangan nasi bungkus dari UMKM seputar Jimbaran. Sejak pemberlakukan kembali PPKM, pedagang hanya bisa berjualan hingga pukul 8 malam. Akibatnya nasi yang mereka jajakan sering tak habis terjual.
“Mereka berjualan hari ini untuk makan hari ini, kalau tidak habis, bagaimana mereka punya modal untuk kembali berjualan esok dan makan keluarganya?” ujar perempuan asal Surabaya itu.
Kini, setelah satu setengah tahun berjalan, AKU for Bali membagikan hingga 1.000 bungkus nasi per harinya. Bebrapa frame kegiatan sosial ini terekam di laman Instagram mereka, https://instagram.com/akuforbali
'Jangan lelah berbuat baik’ menjadi kalimat penyemangatnya dan suami untuk terus bergerak demi sebuah rasa kemanusiaan yang tulus untuk Bali.
Mina Megawati, Bali
Advertisement