Liputan6.com, Magelang - Tim Balai Konservasi Borobudur (BKB) dalam ekskavasi di lahan pembangunan sky walk, penghubung Candi Mendut menuju Pawon, di Bojong, Kabupaten Magelang, menemukan pecahan tembikar yang diduga peninggalan Mataram Kuno.
Pamong Budaya Ahli Madya BKB Yudi Suhartono di Magelang, Rabu, mengatakan ekskavasi yang dilakukan pada Mei dan Juli 2021 tersebut, menindaklanjuti temuan dalam penggalian di Sendang (seberang sungai) sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Sky walk merupakan proyek kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). Nantinya, wisatawan bisa berjalan melewati sky walk dari Candi Mendut, Pawon, hingga Borobudur.
Ia menuturkan ekskavasi di Bojong membuka tiga lubang dengan kedalaman 1,2 meter tersebut menemukan tiga bata kuno dan susunan batu yang teratur. Di lubang berikutnya ditemukan pecahan tembikar berhiaskan geometris dengan teknik cukil.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Satu Masa dengan Candi Borobudur
"Di lubang kedua menemukan sekitar 80 pecahan tembikar. Pecahan tembikar itu dari tanah liat yang dibakar, kami menemukan hiasan geometris, garis-garis dengan teknik cukil," katanya.
Ia menyampaikan berdasarkan sumber yang ada menunjukkan temuan pecahan tembikar dengan hiasan geometris menggunakan teknik cukil tersebut satu masa dengan Candi Borobudur pada zaman Mataram Kuno, abad VIII hingga X Masehi.
Yudi menuturkan temuan pecahan tembikar dan susunan batuan yang teratur tersebut, kemungkinan terkait dengan temuan sebelumnya di Sendang, bahwa kemungkinan pada masa lalu ada kehidupan manusia di lokasi tersebut.
Advertisement