Liputan6.com, Jakarta - Cerita pasangan suami istri yang terusir dari rumah kontrakan dan terpaksa tinggal di warung angkringan viral di media sosial. Pasangan atas nama Cahyo Yulianto (51) dan Wiwin Hariyati (48), bahkan harus membawa 7 anak-anaknya yang masih kecil tinggal di bawah angkringan tempatnya berjualan, di sekitar Jalan Solo-Semarang, tepatnya di Kartasura, Sukoharjo. Keluarga tersebut terpaksa harus keluar rumah kontrakan lantaran tak bisa membayarnya. Kisah yang diunggah itu media sosial itu pun langsung viral.
Pasangan Cahyo dan Wiwin sebenarnya memiliki 13 anak. Beberapa di antaranya sudah berkeluarga dan memili tinggal di lokasi mereka bekerja. Hanya 7 anak-anaknya yang masih kecil saja yang tinggal di bawah warung angkringan. Sementara untuk keperluan mandi dan buang air, keluarga ini harus pergi ke SPBU. Terkait hal itu, Lurah Kartasura Agus Zaelani mengakui bahwa keluarga itu merupakan warganya. Dirinya juga sudah memberikan bantuan uang untuk membayar rumah sewa selama dua bulan.
Â
Advertisement
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Kenalan di Facebook Siswa SMK Jadi Korban Pencabulan
Berawal dari perkenalan di Facebook, seorang siswi SMK di Jember jadi korban pencabulan pria berinisial Za (21). Awalnya usai berkenalan keduanya saling bertukar nomor WA, lalu pada Mei pria bejat ini mengajak korban ke rumahnya. Bahkan Za memperkenalkan korban kepada orangtuanya. Namun saat rumahnya sepi pelaku malah merudapaksa korban. Perbuatan bejat itu bahkan direkamnya menggunakan ponsel. Video ini yang kemudian dijadikan ancaman agar tidak melapor.
Orangtua korban yang tak terima dengan hal itu langsung melapor ke Polres Jember. Tak butuh waktu lama, pelaku Za langsung diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku dijerat pasal 81 ayat (1) juncto pasal 76e Undang-undang nomor 17 tahun 2016 dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.
Â
Â
Advertisement
Viral Air Irigasi Berubah Jadi Merah
Air saluran irigasi di Wonosari, Klaten, yang tiba-tiba menjadi berwarna merah membuat heboh warga. Videonya pun viral usai diunggah ke media sosial. Seorang warga atas nama Slamet mengatakan, tiba-tiba air irigasi berubah menjadi merah saat siang hari dan berlangsung selama 2 jam. Dirinya menduga air berwarna merah tersebut berasal dari hulu, dan bukan dari pabrik, lantaran di daerah tersebut tidak ada pabrik.
Kepala Dusun 2 Bulan Irfan Suhudi langsung mengecek ke lokasi usai mendapat laporan tersebut. Dirinya mengatakan kemunginan besar warna merah itu bukan dari pabrik. Tapi ada yang mencuci sesuatu. Aliran merah juga hanya tampak selama dua jam.