Autopsi Ali Kalora dan Pengawalnya Selesai, Pemakaman Tunggu Keluarga

Autopsi jenazah Ali Kalora dan Jaka Ramadhan dilakukan tim dokter Polda Sulteng di RS Bhayangkara Kota Palu

oleh Heri Susanto diperbarui 19 Sep 2021, 15:33 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2021, 15:32 WIB
Suasana di RS Bhayangkara Palu tempat autopsi jenazah pimpinan MIT Ali Kalora dan Pengawalnya Jaka Ramadhan, Minggu siang (19/9/2021). (Foto: Liputan6.com/Heri Susanto)
Suasana di RS Bhayangkara Palu tempat autopsi jenazah pimpinan MIT Ali Kalora dan Pengawalnya Jaka Ramadhan, Minggu siang (19/9/2021). (Foto: Liputan6.com/Heri Susanto)

Liputan6.com, Palu - Autopsi terhadap jenazah Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, dua DPO teroris yang tewas pada telah rampung, Minggu siang (19/9/2021). Aparat masih menunggu pihak keluarga untuk pemakaman.

Autopsi jenazah Ali Kalora dan Jaka Ramadhan dilakukan tim dokter Polda Sulteng di RS Bhayangkara Kota Palu. Sebelumnya jenazah pimpinan MIT dan pengawalnya itu tiba di RS, Minggu (19/9/2021) sekitar pukul 04.20 Wita setelah dievakuasi dari lokasi kontak tembak di pegunungan Desa Astina, Parigi Moutong.

Hingga Minggu siang aparat keamanan masih menunggu pihak keluarga dua jenazah itu sebelum pemakaman dilakukan.

"Kedua jenazah sudah selesai diautopsi, dimandikan, dan disalatkan. Masih menunggu istri dan anak Ali Kalora setelah itu akan dikebumikan," Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiono menerangkan, Minggu siang (19/9/2021).

Rencananya kedua jenazah akan dimakamkan di TPU Poboya.

Ali Kalora dan Jaka Ramadhan sebelumnya tewas dengan luka tembak di bagian kepala usai terlibat baku tembak dengan aparat Satgas Madago Raya di Parigi Moutong. Aparat mendapati sejumlah barang bukti di antaranya senjata laras panjang M16 dan bom yang dibawa kedua buron itu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kronologi Baku Tembak

Satgas Madago Raya menembak mati Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora dalam operasi penangkapan di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu 18 September 2021 pukul 18.00 Wita.

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Rudy Sufahriadi menyampaikan, sejumlah barang bukti diamankan. Mulai dari senjata api laras panjang M16, satu buah bom tarik, juga satu buah buah bom bakar.

"Terdapat juga ada 2 jenis bom, yaitu bom sumbu dan bom tarik. Sempat meledak dalam kontak senjata," tutur Rudy dalam konferensi pers soal kontak senjata yang menewaskan Ali Kalora, di Polres Polres Parigi Moutong, Minggu (19/9/2021).

Rudy bersyukur tidak ada anggota yang mengalami cedera dalam operasi penangkapan Ali Kalora.

"Diharapkan kepada sisa DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas terukur apabila bertemu di lapangan," kata Rudy.

Kontak tembak antara Satuan tugas Madago Raya dan kelompok DPO teroris Poso kembali terjadi, pukul 17.20 Wita, Sabtu 18 September 2021. Kontak tembak itu terjadi di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kontak tembak tersebut menewaskan dua orang teroris Poso, salah satunya adalah pimpinan teroris Poso, Ali Ahmad alias Ali Kalora dan satu orang anggotanya yakni Jaka Ramadhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya