189 Agen E-Warong di Blora Terindikasi Langgar Aturan

Ratusan E-Warong yang diduga fiktif itu ditemukan setelah tim Kemensos dan Intel Mabes Polri turun ke Blora pada beberapa hari lalu.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 23 Sep 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2021, 14:00 WIB
Pemerintah secara serentak menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), termasuk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)
Pemerintah secara serentak menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), termasuk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Blora, menemukan ada ratusan agen elektronik warung gotong royong (E-Warong) yang terindikasi tidak sesuai pedoman umum sebagai penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kemensos RI. Temuan E-Warong bermasalah tersebut telah dilaporkan kepada pihak berwenang.

Ratusan E-Warong yang diduga fiktif itu ditemukan setelah tim Kemensos dan Intel Mabes Polri turun ke Blora pada beberapa hari lalu. Mereka 'obok-obok' guna menyelidiki persoalan karut-marutnya program dari pemerintah pusat tersebut.

"Jumlahnya ada 189 (E-Warong) yang sudah kami laporkan ke BRI," ucap Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Blora, Indah Purwaningsih, Rabu (22/9/2021).

Ia tidak banyak bicara terkait temuan tersebut. Karena, ketika dikonfirmasi terkait persoalan yang menjadi perhatian publik ini, dirinya menyatakan sedang mengikuti rapat.

Senada disampaikan salah seorang anggota Polres Blora yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, adanya temuan sebanyak 189 E-Warong yang tidak sesuai pedoman umum itu sesuai monitoring evaluasi. Selaku yang turut menyelidiki di lapangan, disampaikan tidak adanya E-Warong yang sampai mengundurkan diri sejak persoalan ini mencuat.

"Kalau mengundurkan enggak ada, hanya sudah mulai ada rekonsiliasi dengan batas 23 September besok," jelasnya.

Disinggung adanya ratusan E-Warong yang dilaporkan tersebut apakah ada pihak yang bakal kena pidana, dia bilang kepolisian masih mendalami.

"Masih lidik, tapi ada indikasi mengarah ke sana dan masih didalami," ungkapnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Kata Polisi

Tim Kemensos dan Intel Mabes Polri ketika memintai keterangan seorang pedagang telur ayam, Muhammad Fuad Mushofa. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)
Tim Kemensos dan Intel Mabes Polri ketika memintai keterangan seorang pedagang telur ayam, Muhammad Fuad Mushofa. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama ketika dikonfirmasi juga mengungkapkan, kaitan persoalan ini sudah masuk tahap penyelidikan dan pihaknya masih memeriksa saksi-saksi.

"Ini tetap kita tindak lanjuti dan menjadi atensi. Kalau sudah ada perkembangan agar segera kita rilis," ungkapnya.

Kapolres Blora juga meminta doa kepada masyarakat agar persoalan yang menjadi masalah masyarakat ini segera terungkap. Serta, untuk bahasan persoalan teknis bisa konfirmasi ke anggotanya yang membidangi.

Diketahui Liputan6.com, pihak Mabes Polri telah melimpahkan persoalan agen E-Warong yang dianggap fiktif di Blora ke Polda Jawa Tengah. Sebelumnya, dari tim Kemensos dan Intel Mabes Polri juga telah turun tangan melakukan penyelidikan terkait permasalahan yang mencuat.

"Sudah di laporkan ke Reskrimsus Polda. Mereka yang akan mendalami dan ungkap tersangka," ujar salah satu Intel Mabes Polri yang mewanti-wanti untuk tidak disebutkan namanya itu.

Salah satu Intel Mabes Polri ini sebelumnya diketahui turut turun ke Blora, bersama dua rekannya dan 4 orang dari tim Kemensos.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya