Hasil Pemeriksaan Guru yang Diduga Meremas Payudara Siswi Minahasa Selatan

Lengkong mengatakan, Cabdin Dikda Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara sudah menyampaikan kepada guru tersebut bahwa apa pun yang dilakukan, benar atau salah nantinya akan dibuktikan oleh pihak yang berwajib.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 13 Okt 2021, 03:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 03:00 WIB
Kepala Cabdin Dikda Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara Max Lengkong.
Kepala Cabdin Dikda Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara Max Lengkong.

Liputan6.com, Manado - Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Daerah (Dikda) Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara telah memeriksa seorang guru yang diduga memegang payudara siswi SMA Negeri 1 Motoling. Kasus ini mengemuka setelah sebuah foto yang memperlihatkan peristiwa itu viral di media sosial sejak Senin (11/10/2021).

"Jadi benar bahwa ada seorang guru yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang siswi," ujar Kepala Cabdin Dikda Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara Max Lengkong, Selasa (12/10/2021) siang.

Lengkong mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap guru yang bersangkutan. Hasilnya, semua pertanyaan yang diajukan ditolak. Bahwa dia tidak melakukan sebagaimana yang viral selama ini.

"Dia mengakui bahwa foto itu betul wajahnya, tapi tidak mengakui melakukan perbuatan yang tercela. Dalam arti sedang memegang alat vital salah satu siswa," papar Lengkong.

Lengkong mengatakan, Cabdin Dikda Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara sudah menyampaikan kepada guru tersebut bahwa apa pun yang dilakukan, benar atau salah nantinya akan dibuktikan oleh pihak yang berwajib. Pihaknya juga sudah mewawancarai siswa yang mengambil foto tersebut.

"Keterangan siswa yang bersangkutan, kejadian itu pada 27 September 2021, hari Senin sekitar pukul 14.00 Wita. Hal ini juga dibenarkan oleh pelaku," kata Lengkong.

Lengkong mengatakan, saat itu, para siswa sedang mengurus beasiswa dengan mengisi sejumlah format di komputer. Siswi yang menjadi korban itu bukan penerima beasiswa, melainkan membantu temannya yang menerima beasiswa untuk mengisi format tersebut.

"Siswi yang menerima beasiswa tidak bisa mengoperasikan komputer, lalu dibantu oleh korban," papar Lengkong.

Dia menambahkan, pihaknya belum memanggil siswi yang menjadi korban karena masih mengalami trauma. Sehingga, pemeriksaan baru dilakukan terhadap guru, dan siswi yang mengambil foto tersebut.

Diketahui, sejak Senin (11/10/2021), sebuah foto viral di media sosial yang memperlihatkan seorang guru yang diduga memegang payudara siswi. Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di SMA Negeri 1 Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan.

Cabdin Dikda Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara langsung bergerak cepat menindaklanjuti hal tersebut.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya