Liputan6.com, Jakarta - Bali berangsur bangkit. Ini tampak dari kembali berdenyutnya tempat-tempat wisata. Meski belum seramai sebelumnya, namun ada pertanda baik kalau Bali sudah kembali dirindui pascapandemi.
“Titiang senang sekali, tamu sudah mulai datang ke Pantai Kuta, Bu. Saya bisa berjualan es kuud lagi,” ucap Pak Ketut Konra, saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (15/10/21).
Advertisement
Baca Juga
Pak Konra merupakan satu dari sekian banyak para pelaku pariwisata yang sumringah. Sejak Bali kembali dibuka untuk para wisatawan setelah hampir 2 tahun dipaksa hening karena amukan pandemi korona. Harapannya makin banyak wisatawan yang datang serupa dengan harapan para pelaku hospitality industry di pulau yang mendapat julukan Seribu Pura ini.
“Semua lapisan sudah bergerak untuk perubahan ke arah positif. Pandemi ini memberi banyak pelajaran kepada kami agar lebih fokus pada kualitas layanan,” terang Franklyn Kocek, General Manager di Four Points by Sheraton Bali, Kuta, pekan lalu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Langkah Persiapan Para Pelaku Pariwisata
“Di dalam grup Marriot International, kami menerapkan program commitment to clean yang memiliki standarisasi tinggi untuk mengatur program higiene, sanitasi dan kebersihan. Beberapa acuan dalam program ini sudah menjadi patokan kami dalam menjalankan operasional sehari-hari," ucap dia.
"Hal ini diperkuat dengan anjuran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Enviromental Sustainability). Tujuannya agar menciptakan kondisi sehat sehingga tamu yang datang percaya dan merasa aman kala berkunjung,” sambung Franklyn menambahkan.
“Kami di Housekeeping pun turut memastikan ketersediaan hunian. Tantangannya ada pada tren waktu reservasi yang mendadak. Kami antisipasi dengan menyediakan beberapa kamar cadangan sebagai langkah antisipasi last minute booking,” ujar I kadek Adhista Agus Kusuma, Director of Style W Bali, Seminyak, kepada pewarta pekan lalu.
Advertisement
Penetrasi Pasar Domestik
Franklyn dan jajarannya berupaya untuk terlebih dahulu fokus pada pasar domestik saat ini lebih berpotensi.
Di sisi lain, dia yakin ini akan membawa perubahan lain dan menarik Pariwisata Internasionnal dengan cara tetap membina komunikasi dengan mitra yang saat ini menangani pasar tersebut.
“Kami tetap memelihara pasar domestik, apalagi saat PPKM, pasar domestik adalah pasar yang paling potensial. Kami memberikan pelayanan yang setara pada para tamu domestik atau internasional. Yang terpenting untuk selalu menempatkan kepuasan tamu selama mereka tinggal di hotel tanpa membeda-bedakannya,” terang Agus Kusuma.
Proteksi Semua Pihak
Franklyn membentuk Tim Satgas Covid-19 di dalam lingkup kerjanya. Baginya ini langkah nyata untuk membantunya mengawasi kinerja dari manajemen, termasuk memantau kesehatan karyawan dan tamu yang datang. Tugasnya adalah saling mengingatkan untuk tertib melakukan protokol kesehatan di mana pun dan kapan pun.
“Jadi, tamu merasa aman dan nyaman, kami pun tenang melayani mereka,” tukas Franklyn.
Sejalan dengan kesigapannya, tim Housekeeping di W Bali, Seminyak pun membentuk strategi khusus.
“Kami memastikan seluruh karyawan sudah tervaksin, bekerja harus menggunakan protokol yang ketat seperti penggunaan masker, hand glove, cuci tangan setiap 20 menit. Kami adakan pelatihan dan pemberian informasi tentang bahaya COVID-19, memastikan ketersediaan hand sanitizer dan disinfektan saat operasional dan tidak mengijinkan karyawan yang sakit untuk bekerja,” kata Agus Kusuma menjelaskan terinci.
Advertisement
Menjaga Spirit untuk Kembali Bangkit
“Karyawan kami dan semua Marriott Culture merasa bangga berada di Perusahaan ini. Karyawan kami tak henti hentinya saling memberikan semangat satu dengan lain dan sebuah loyalitas tanpa batas. Saya menyebutnya sebuah pengabdian. Mereka tetap melakukan sepenuh hati meski di masa sulit ini. Saya sangat bangga melihat hal ini dan berharap semangat membangun dunia hotel dan pariwisata Bali tetap kita miliki agar Bali segera pulih,” ucap Franklyn optimis.
“Harapan saya tentu agar Pariwisata Bali kembali bangkit. Turis asing bisa datang lagi ke Bali, tetapi tetap ikuti syarat protokol kesehatan yang ketat. Kami di sini menjaga, yang datang pun diharapkan menjaga juga supaya kedua belah pihak merasa tenang dan bisa menikmati Bali dengan nyaman,” ujar Agus Kusuma menaruh harapan serupa.
Dia dan rekan-rekan housekeeping juga segenap tim W Bali, Seminyak berharap hal ini bisa terlewati. Imbaunya agar teman-teman seprofesi tetap menjaga semangat . Inovasi di masa ini krusial dibutuhkan. Menjalankan protokol kesehatan menjadi hal sensitif kita sebagai tuan rumah.
“Image Pariwisata Bali menjadi hal terpenting yang harus kita jaga agar tak ada celah untuk keluh kesah tetamu yang datang,” kata Agus.