Pria Pembawa Ratusan Detonator di Sikka NTT Terancam Hukuman Mati

Pria pembawa 100 batang detonator berinisial N di Kabupaten Sikka terancam hukuman mati.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 22 Okt 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2021, 15:00 WIB
Barang bukti yang diamankan berupa 100 batang detonator, dua unit handphone, satu unit sepeda motor Yamaha 2PV dan STNKnya serta satu buah jaket levis.(Foto Istimewah)
Barang bukti yang diamankan berupa 100 batang detonator, dua unit handphone, satu unit sepeda motor Yamaha 2PV dan STNKnya serta satu buah jaket levis.(Foto Istimewah)

Liputan6.com, NTT - Pria pembawa 100 batang detonator berinisial N di Kabupaten Sikka terancam hukuman mati. Sebelumnya N ditangkap Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda NTT saat membawa bahan peledak tersebut.

"Tersangka diduga melanggar padal 1 ayat 1 Undang Undang Darurat nomor 12 tahun 1951 tentang senjata api dan bahan peledak dengan ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pop Rishian Krisna B, Jumat (22/10/2021).

Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan kasus penangkapan terhadap seorang pria yang membawa bahan peledak yang ditangkap pada 3 Oktober 2021 lalu di sekitar jalan El Tari, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.

Rishian yang pernah menjabat sebagai Kapolres Timor Tengah Utara (TTU) itu mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa tersangka N mengaku melakukan tindakan tersebut karena ingin mendapatkan keuntungan pribadi, dengan menjual kepada para nelayan yang melakukan penangkapan ikan menggunakan bom ikan.

Bahan peledak itu setelah ditelusuri diketahui merupakan buatan India dengan level 8 High Explosive yang bisa merusak seluruh kawasan perairan, termasuk tempat hidup dari ikan dan hewan laut lainnya.

Harga jual per satu batang detonator itu mencapai Rp200 ribu. Untuk 100 batang seharga Rp20 juta.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jual Beli Detonator

Seorang pemuda asal Kabupaten Sikka, NTT, diamankan Tim Ditpolairud Polda NTT, saat membawah 100 batang Detonator. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)
Seorang pemuda asal Kabupaten Sikka, NTT, diamankan Tim Ditpolairud Polda NTT, saat membawah 100 batang Detonator. (Liputan6.com/Dionisius Wilibardus)

Rishian juga mengatakan bahwa penangkapan terhadap tersangka N sendiri dilakukan setelah aparat kepolisian setempat mendapatkan laporan dari warga sekitar soal adanya jual beli detonator tersebut di pasaran.

"Jadi setelah mendapatkan laporan itu, aparat ditpolairud langsung bertindak cepat menangkap tersangka," ucap dia.

Dengan ditangkapnya tersangka N maka selama periode Januari hingga Oktober 2021, Ditpolairud Polda NTT sudah menangani dua kasus kepemilikan detonator yakni di kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur, tutur dia.

Saat ini berkas perkara tindak pidana telah diserahkan kepada pihak Jaksa penuntut umum di Kejati NTT (Tahap I).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya