Program 'Keroyok Vaksinasi' di Ogan Komering Ilir Dibagi Jadi 4 Zona

Pemkab Ogan Komering Ilir Sumsel melalui dinas kesehatan, menggalakkan program 'Keroyok Vaksinasi' dengan membagi menjadi empat zona.

oleh Nefri Inge diperbarui 24 Okt 2021, 20:50 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2021, 20:50 WIB
Vaksinasi COVID-19 Secara Dari Rumah ke Rumah di Bogor
Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga saat vaksinasi Covid-19 secara door to door di kawasan Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/7/2021). BIN menggelar vaksinasi Covid-19 secara door to door kepada warga di 14 provinsi dan menyasar 19.000 warga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Palembang - Program ‘Keroyok Vaksinasi’ yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel), sudah dijalani di 17 kabupaten/kota di Sumsel.

Seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumsel, program ‘Keroyok Vaksinasi’ akan mulai dijalankan per tanggal 25 Oktober 2021 mendatang.

Diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ogan Komering Ilir, Iwan Setiawan, program ‘Keroyok Vaksinasi’ di OKI Sumsel, dibagi menjadi empat zona.

“Ada empat zona intervensi vaksinasi yang akan kita keroyok. Target kita 70 persen penduduk Ogan Komering Ilir, sudah divaksinasi sampai dengan akhir tahun ini,” ujarnya, Minggu (24/10/2021).

Menurutnya, percepatan vaksinasi di Ogan Komering Ilir per tanggal 20 Oktober 2021 lalu, masuk dalam daerah tercepat kedua se-Sumsel.

Namun diakuinya, capaian keseluruhan masih di bawah 40 persen. Iwan menilai, target 70 persen tersebut bisa dikebut hingga akhir tahun, untuk mencapai herd immunity.

Ditambahkan Dandim 0402 Ogan Komering Ilir, Letkol Czi Zamroni, TNI dan Polri akan terus mendukung target pemenuhan vaksinasi di Ogan komering Ilir untuk mencapai herd immunity.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Koordinasi TNI-Polri

Program ‘Keroyok Vaksinasi’ di Ogan Komering Ilir Dibagi Jadi 4 Zona
Bupati Ogan Komering Ilir Sumsel Iskandar (Dok. Kominfo OKI Sumsel / Nefri Inge)

“Kami (TNI) dan polres masing-masing punya target sendiri, mencapai 20 persennya atau 150-an ribuan penduduk. Maka kita perlu optimalkan kemampuan sentra vaksinasi massal meningkatkan target seribu perhari agar tercapai target secara keseluruhan,” ujarnya.

Selain vaksinasi, input data hasil vaksinasi juga penting karena ketercapaian target dimonitor dari data yang terinput.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya