Sambut Sumpah Pemuda, Anak Muda Kupang 'Pamerkan' Tren Mode dari Limbah Tenun Ikat

Menyambut Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, berbagai kegiatan kreatif dilakukan anak muda. Salah satunya kegiatan generasi milenial dari Nusa Tenggara Timur.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 27 Okt 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2021, 12:00 WIB
Pergelaran "Recycled Handwoven Virtual Fashion Show" oleh Padu Padan Tenun dan JNE ini melibatkan 45 model lokal dan enam orang dancer, yang bertempat di gedung NTT Fair. (Foto Istimewah)
Pergelaran "Recycled Handwoven Virtual Fashion Show" oleh Padu Padan Tenun dan JNE ini melibatkan 45 model lokal dan enam orang dancer, yang bertempat di gedung NTT Fair. (Foto Istimewah)

Liputan6.com, Kupang Menyambut Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, berbagai cara kreatif dilakukan anak muda. Salah satunya kegiatan generasi milenial dari Nusa Tenggara Timur.

Pergelaran ini dinamakan "Recycled Handwoven Virtual Fashion Show" oleh Padu Padan Tenun dan JNE. Kegiatan tersebut melibatkan 45 model lokal dan enam orang dancer, bertempat di gedung NTT Fair, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (24/10/2021).

CEO Padu Padan Tenun, Erwin Yuan kepada wartawan mengatakan, pihaknya merancang konsep produk yang mendukung daur ulang (upcycling), mendesain ulang (redesign), dan nol limbah (zero waste) yang akan menjadi sorotan utama pagelaran.

Dia mengatakan, konsep daur ulang merupakan program kepedulian terhadap lingkungan dalam hal ini pemanfaatan kain limbah dari sisa tenun.

Sementara peragaan busana ini bertujuan untuk memberikan sesuatu yang inspiratif melalu trend serta edukasi bagi masyarakat dan pecinta mode.

"Ini seperti menggali identitas Indonesia, tidak hanya dari segi kriya, tapi juga perilaku, preferensi tampilan. Kami melibatkan beberapa model lokal, influencer dan juga turut berperan serta beberapa UMKM di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur," jelasnya, Senin (25/10/2021).

Ia juga mengatakan, busana yang dipakai para model merupakan aplikasi aneka tenun ikat yang dibuat dari kain perca, kemudian ditempelkan kembali kepada busana jins dan juga produk aksesoris tenun, untuk mempercantik tampilan.

"Virtual Fashion Show Padu Padan Tenun bersama dengan JNE diharapkan dapat memperkuat Kota Kupang, terlebih Provinsi NTT sebagai pusat Tenun Ikat Khas dan acuan tren mode, dengan kepedulian terhadap fashion yang berkelanjutan di Indonesia," ujar Erwin.

"Didukung oleh JNE sebagai sponsor utama yang menjadi partner kami di jasa pengiriman ke seluruh Indonesia bahkan manca negara, Fashion Show Virtual ini merupakan yang pertama kali digelar di NTT," dia menambahkan.

Kepala Cabang JNE NTT, Emy Khilafat mengatakan, pihaknya selalu mendukung kreativitas anak muda dan UMKM yang ingin berkembang dan mandiri.

"Kita selalu dukung produk-produk dari NTT ini dikirim dan menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan mancanegara," ujarnya.

Menurut Emy, pihaknya menerima banyak kiriman seperti tenunan sebagai oleh-oleh dari NTT ke wilayah lain di Indonesia.

"Dengan peragaan busana ini semoga ke depan banyak orang Indonesia yang berminat dan membeli kain tenun NTT," tutupnya.

Simak Juga Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya