Pemulihan Ekonomi ala Desa Wisata di Lombok Tengah

Jamu menjadi salah satu pengembangan usaha mikro kecil menengah menjadi salah satu pemulihan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk itu, pemerintah memberikan bantuan permodalan untuk para pelaku UMKM, khususnya jamu tradisional.

oleh Dewi Divianta diperbarui 07 Nov 2021, 23:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2021, 23:00 WIB
Menparekraft Sandiaga Uno di Desa wisata Bonjeruk
Menparekraft Sandiaga Uno di Desa wisata Bonjeruk (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Lombok - Pengembangan desa wisata menjadi salah satu prioritas dalam pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) nasional. Melalui pendampingan hingga bantuan permodalan, desa wisata diharapkan mampu meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masyarakat, khususnya pascapandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Desa Wisata Bonjeruk, Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. 

Dalam kesempatan itu, Menteri Sandiaga Uno menyerahkan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah serta pengelola desa atas terpilihnya Desa Wisata Bonjeruk sebagai 50 desa wisata terbaik se-Indonesia.

"Alhamdulillah, ini adalah bagian dari wisata budaya dan sejarah yang harus dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat," kata dia di sela penyerahan penghargaan kepada pengelola Desa Wisata Bonjeruk, Sabtu (6/10/2021).

Menurutnya, Desa Wisata Bonjeruk layak menerima penghargaan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Karena seluruh pihak berhasil menjaga kearifan lokal, khususnya menjaga teguh adat istiadat Suku Sasak serta sejumlah bangunan bersejarah pada masa kolonial Belanda.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ajang Moto GP Mandalika Datangkan Wisatawan

Menparekraft Sandiaga Uno di Desa wisata Bonjeruk
Menparekraft Sandiaga Uno di Desa wisata Bonjeruk (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Sejarahnya, wilayah Bonjeruk pernah menjadi Pusat Pemerintahan Kedistrikan Hindia Belanda yang memiliki sejumlah bangunan tua bergaya arsitektur Eropa.

"Kami akan terus tingkatkan, karena dari 1.831 desa wisata butuh lebih banyak pendampingan. Seperti Ibu Nurmin yang berjualan jamu peningkatan usahanya tiga kali lipat, apalagi nanti kita lihat ada Moto GP-World Superbike, pasti membutuhkan peningkatan pelayanan untuk wisatawan," imbuhnya.

Ia menegaskan akan memberikan pendampingan kepada desa wisata ke depannya. Agar masyarakat khususnya penjual jamu di Desa Wisata Bonjeruk dapat terus mengembangkan usahanya.  

"Kami tadi membantu alat untuk memproduksi, baik jahe maupun kunyit, kita harapkan juga kolaborasi dengan Bank NTB untuk permodalannya. Tapi ke depannya kita akan tingkatkan dana, khususnya untuk pendampingan desa wisata," ucap Sandiaga.

Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri berharap penghargaan itu dapat memotivasi seluruh pihak untuk mengembangkan desa wisata di Kabupaten Lombok Tengah.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Gubernur yang membina kita semua bahwa 15 hari vaksinasi bisa tuntas, 35.000 orang divaksin per hari," ucapnya.

Ia menyebut ajang Moto GP Mandalika, World Superbike serta G20 menjadi ajang mendatangkan wisatawan untuk datang ke desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah.

"Terima kasih atas kehadiran Pak Menteri yang tentunya memberikan motivasi yang sungguh luar biasa kepada masyarakat untuk bisa mengembangkan desa wisata di Kabupaten Lombok Tengah," kata dia memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya