Rencana IKN dan Visi Kukar Idaman

Luasnya wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara secara geografis menjadi tantangan untuk mengapai Visi Kukar Idaman. Bagaimana mengatasinya?

oleh Abdul Jalil diperbarui 22 Nov 2021, 06:25 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2021, 06:25 WIB
Kabupaten Kutai Kartanegara
Jembatan sepanjang 14 kilometer dibangun untuk menghubungkan kawasan terisolir di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jembatan ini terletak di Kecamatan Kota Bangun dan menjadi akses menuju Kecamatan Kenohan, Kecamatan Kembang Janggut, dan Kecamatan Tabang.

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Dalam beberapa tahun terakhir, Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi kabupaten yang populer di skala nasional. Hal ini tidak terlepas dari penunjukan sebagian wilayah di kabupaten ini sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia.

Dalam menyambut ibukota negara baru, tentu sudah banyak yang telah dipersiapkan oleh Kabupaten Kukar ini. Pembenahan besar-besaran juga terus dilakukan.

Salah satu upaya strategis adalah dengan menjalankan visi-misi Kukar Idaman (Inovatif, Berdaya Saing dan Mandiri) yang menjadi program Bupati dan Wakil Bupati Kukar Edi Damansyah dan Rendi Solihin.

Terkait visi-mis Kukar Idaman ada dua kunci utama yang menjadi tagetnya, yakni sejahtera dan bahagia. Hal itu Edi Damansyah sampaikan saat menghadiri dialog interaktif di RRI Samarinda, di Studio Pro 1 RRI Samarinda, Senin (15/11/21).

Dalam tema "Mengawal Visi Kukar Idaman" Edi menguraikan visi Pemerintah Kabupaten Kukar untuk mewujudkan masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia dengan cara pemenuhan hak-hak dasar masyarakat.

Dalam program 100 hari kerja setelah dilantik jadi Bupati Kukar, Edi road show ke 18 kecamatan. Hal ini agar Edi dapat mendengar langsung keluhan-keluhan masyarakat.

Simak juga video pilihan berikut

Tantangan Geografis

Kabupaten Kutai Kartanegara
Luas Kabupaten Kutai Kartanegara setara dengan 40 kali luas Jakarta. Kondisi geografis menjadi tantangan untuk pemerataan pembangunan.

Luas wilayah Kabupaten Kukar sekitar 27 ribu kilometer persegi, atau setara sekitar 40 kali luas wilayah provinsi DKI Jakarta. Luas ini juga setara dengan luas negara Belgia yang berada di Eropa Barat.

Topografi wilayah Kukar sebagian besar bergelombang dan berbukit dengan kelerengan landai sampai curam. Daerah dengan kemiringan datar sampai landai terdapat di beberapa bagian, yaitu wilayah pantai dan daerah aliran sungai Mahakam.

Pada wilayah pedalaman dan perbatasan pada umumnya lebih sulit untuk diakses karena merupakan kawasan pegunungan dengan ketinggian antara 500 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu banyak wilayah Kukar yang tidak mudah diakses.

Infastruktur jalan terus dibenahi, walaupun di beberapa titik masih ada jalan yang rusak. Dari 193 desa 44 Kelurahan dan 18 Kecamatan di Kukar, ada 33,1 persen atau 724,2 km jalan kabupaten yang kondisi jalannya rusak dan 78,66 km rusak berat. Ada 246,19 km jalan provinsi, 335,9 km jalan nasional.

"Bicara kebijakan jalan, ada jalan kabupaten, nasional dan provinsi, namun masyarakat tidak mengerti kebijakan jalan tersebut sehingga jika ada jalan rusak kepala daerahnya yang dituntut,” ujar Edi.

Dalam visi Kukar Idaman yang telah ditetapkan adalah meningkatkan kualitas layanan infrastruktur dasar dan konektivitas antar wilayah. Ada 2 prioritas, pertama, infastruktur jalan yang menuju sentra produksi dan jalan menuju objek wisata. Kedua, infastruktur telekomunikasi di titik blankspot yang masih banyak di wilayah Kukar.

"Kami sangat ingin semuanya bisa tuntas secepatnya cuma daya dukung kita sangat terbatas, kita harus cerdas menetapkan skala prioritas  melalui data dilapangan yang akurat, saya juga menghimbau untuk seluruh kepala OPD agar bekerja langsung kelapangan biar apa yang dikerjakan tepat sasaran tidan menerawang," tegasnya.

Kejar Ketertinggalan, Fokus Bangun Infastruktur

Desa Semayang
Desa Semayang, Kecamatan Kenohan adalah salah satu desa yang beberapa tahun terakhir bisa merasakan akses jalan darat. Sebelumnya, desa ini hanya bisa dilalui lewat Danau Semayang.

Di Kutai Kartanegara masih ada beberapa desa yang belum teraliri air bersih dan layanan listrik karena kondisi karakteristik geografis wilayah ini antara desa satu ke desa yang lain jangkauannya sangat jauh.

Edi menyebut bisa merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat pedalaman yang belum merasakan listrik 24 jam. Hal itu berdasarkan dari pengalaman masa kecilnya yang hidup di desa.

"Kita datang berkunjung menyapa warga. Mendengar langsung keluhan mereka bahwa sudah puluhan tahun jalanan rusak, air susah, listrik belum menyala 24 jam. Mendengar ini hati kecil Saya terobek. Untuk itu Saya sampaikan ke Wabup dan jajaran agar bersama Kita selesaikan masalah ini," kata Edi dengan suara bergetar.

Dalam pemenuhan listirik ada desa yang masuk kategori remote area karena tidak bisa dijangkau oleh PLN, maka pemerintah mencarikan jalan alternatifnya. Misalnya yang dilakukan di Desa Muara Enggelam, desa terisolir ini menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021, Pemkab Kukar menetapakan program prioritas bernama terang kampongku. Program ini sedang berjalan dimana ada MoU dengan Politeknik Negeri Samarinda untuk melakukan studi di 17 desa.

Mengenai air bersih, Edi menjelaskan belum semua desa di Kukar mendapatkan fasilitas air bersih. Ada beberapa desa yang belum tersentuh oleh air PDAM karena kondisi karakter geografisnya.

Jadi harus ada konsep pendekatan secara nasional maka ada program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat atau Pamsimas di mana ada kolaborasi antara pemerintah masyarakat, dunia usaha dan akademik dalam mewujudkan pansimas ini.

“Ini sedang dikerjakan secara bertahap bekerjasama dengan Politeknik Samarinda seperti sudah terbangun di Desa Batuah Dusun Tani Maju yang baru diresmikan," ujarnya.

Bukan Hanya Penyangga Ibukota Negara

Desa Sungai Payang
Desa Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara nantinya merupakan kawasan ring 1 ibukota negara Indonesia yang baru.

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur tepatnya di sebagian wilayah di Kabupaten Kukar dan Kabupaten Penjam Paser Utara akan dimulai pada 2024. Persiapan sudah mulai dikerjakan pemerintah pusat dan pemindahan dilakukan secara bertahap.

Di IKN ini Edi menjelaskan, Kukar tidak ingin menjadi penyangga IKN, namun menjadi mitra IKN. Sehingga pembangunan di Kukar akan seimbang dengan pembangunan di IKN.

Begitu pula dengan penyerapan aparatur sipil negara atau ASN. Edi ingin agar ASN Kukar bisa ikut untuk mengisi Ibu Kota Negara nantinya.

Oleh karena itu pengembangan sumber daya manusia (SDM) sangat penting. Utamanya pemenuhan hak dasar pendidikan, kesehatan, pangan dan pertumbuhan ekonomi.

Strategi pengembangan SDM di Kukar dilakukan salah satunya adalah program beasiswa Kukar Idaman. Para ASN juga akan diikutkan pada program kepegawaian Daerah dan program pengembangan SDM pada BKPSDM serta OPD teknis termasuk beasiswa untuk 1.000 guru.

Menyinggung pertanian diKukar Ia sangat memberikan perhatian khusus pada pertanian Kukar, dengan menuntaskan beberapa permasalahan pertanian diantaranya, pengairan, irigasi, embung dan saluran.

Visi Kukar Idaman

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah.

Dalam visi Kukar Idaman untuk mewujudkan masyarakat Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berbahagia. Pemkab Kukar telah menetapakan misi sebagai pedoman langkah yang harus dilakukan.

Misinya adalah memanfaatkan birokrasi yang bersih, efektif, efesien dan melayani. Meningkatkan pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, unggul dan berbudaya

Selain itu juga memperkuat pembangunan ekonomi berbagsis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif. Meningkatkan kualitas layanan infrastruktur dasar dan konektivitas antar wilayah. Terakhir, meningkatkan pengelolaan Sumber Daya ALam yang Berwawasan Lingkungan.

Edi menjelaskan bahwa sinergi yang harmonis antara Pemerintah, Masyarakat, Swasta dan Perguruan Tinggi menjadi kunci keberhasilan visi Kukar Idaman untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bahagia.

Edi berharap masyarakat bisa hidup Harmoni penuh dengan ketentraman, rasa kebersamaan, kepedulian gotong-royong berlandaskan keimanan dan ketaqwaan untuk masyarakat yang sejahtera.

"Kritik, ingatkan dan berikan masukan untuk kami tidak ada keberhasilan bisa dicapai  kerja sendiri tanpa adanya peran serta semua, apalah artinya Edi Damansyah dan Rendi Solihin tanpa semua pemangku kepentingan dan masyarakat saling bersinergi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya