Menanti Keputusan Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen Kota Cirebon Usai PPKM Level 1

Pada momen Natal dan Tahun Baru nanti, anak sekolah juga sudah libur semester ganjil dan diharapkan pada tahun depan, PTM 100 persen sudah diputuskan untuk semester 2 tahun ajaran 2021/2022.

oleh Panji Prayitno diperbarui 01 Des 2021, 07:48 WIB
Diterbitkan 01 Des 2021, 07:00 WIB
Menanti Keputusan Pembelajaran Tatap Muka 100 Presen Kota Cirebon Usai PPKM Level 1
Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati saat memantau pembelajaran tatap muka hari pertama di SDN Kramat Kota Cirebon. Foto (Istimewa)

Liputan6.com, Cirebon - Status PPKM level 1 yang disandang Kota Cirebon memberi semangat dan harapan sektor lain agar seluruh aktivitas kembali normal.

Salah satunya, sektor pendidikan yang ada di Kota Cirebon. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon berharap level 1 PPKM bisa menjadi patokan dibukanya kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Kepala Disdik Kota Cirebon, Irawan Wahyoho, berharap PTM pada tahun ajaran baru 2022 dapat berlangsung 100 persen.

"Tapi balik lagi harus dengan melihat dan mempertimbangkan kondisi Covid-19. Kalau level 1 dan Covid-nya landai bahkan nol, berharap PTM bisa 100 persen," kata Irawan, Selasa (30/11/2021).

Irawan menginginkan tahun ajaran semester genap atau yang dimulai pada pertengahan Januari, PTM 100 persen sudah bisa dilakukan.

Sementara itu, terkait PPKM Level 3 pada Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Irawan menyampaikan, secara umum tidak berpengaruh pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.

Sebab, pada momen Nataru tersebut, anak sekolah di Kota Cirebon juga sudah libur semester ganjil. Dari informasi yang dihimpun, jumlah kasus Covid-19 yang dalam perawatan tersisa 5 orang.

Saksikan video pilihan berikut ini

Bertahan di Level 1

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, hingga saat ini masih bertahan di level 1 karena tracing dan capaian vaksinasi memadai.

Dia menyebutkan, indikator lain penetapan PPKM level 1 Kota Cirebon, yaitu rawat inap di angka 0,31 per 100.000 penduduk. Data tersebut sejak 20 Oktober sampai 09 November.

Selain itu, angka kematian periode 20 Oktober sampai 09 November 0,00 per 100.000 penduduk per pekannya. Sementara indikator testing 0,06 persen positivity rate per minggu.

"Tracing 14,85 rasio kontak erat per kasus terkonfirmasi per minggu. Kasus terkonfirmasi 0,31 begitupun juga dengan rawat inap," sebut Agus Mulyadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya