Liputan6.com, Denpasar - Untuk menghargai jasa para pahlawan yang berjuang untuk negara Indonesia, Polresta Denpasar merilis sebuah lagu berjudul Garudaku Garudamu. Dalam acara dengan tema 'Pahlawanku Inspirasiku' digelar pada Festival Parkir Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran Kuta Selatan, Badung, Selasa (30/11/2021).
Acara untuk peluncuran Garudaku Garudamu tersebut dihadiri oleh Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Sukawati, dan sejumlah pejabat lainnya.
Menariknya, lagu tersebut ciptaan AKBP I Gede Ganefo selaku Parik 3 Itbid 2 Itwasda Polda Bali dan dinyanyikan oleh Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.
Advertisement
Baca Juga
"Lagu ini sengaja dirilis dalam rangka memperingati hari pahlawan. Garuda sebagai lambang negara kita, juga sebagai pemersatu. Ya pemersatu kita yang berbeda, dari Sabang sampai Merauke," kata Kombes Jansen di Jimbaran, Selasa (30/11/2021).
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Kolaborasi Budaya Bali dan Papua
Video klip dalam lagu tersebut menampilkan kolaborasi budaya antara Bali dengan Papua. Sejumlah mahasiswa asal Papua pun terlibat langsung sebagai model dalam video klip tersebut. Menurut Jansen, hal itu sesuai dengan amanat Kapolri tentang bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam kesempatan itu, sejumlah jenis tarian ditampilkan, mulai dari tari Arya Bhayangkara, tari Jaya Anisa Pertiwi, hingga tarian dan lagu Papua Ring Hati.
Kombes Jansen juga menambahkan, lagu ini juga ditujukan sebagai simbol pemberi semangat di tengah pandemi covid-19 ini. "Ini untuk penyemangat juga bagaimana kita berjuang dalam penanganan pandemi Covid-19 ini. Agar Indonesia dan Bali khususnya bisa segera bangkit dan pulih," ujar Jansen.
Dalam pembuatan video itu Polresta Denpasar berkolaborasi dengan Frame Entertainment Indonesia atau FEI Pro serta disponsori oleh Garuda Satu Group.
Chan Fei Lin, perwakilan FEI Pro mengatakan konsep yang dibuat dalam musik video ini lebih kepada pengabdian dan menonjolkan persatuan dan kesatuan. "Konsepnya, lebih ke pangabdian. Tapi kita juga ingin menonjol, bahwa ini ada persatuan dan kesatuan," ucap dia.
Menurut Chan, aransemen yang dibuat dengan konsep musik EDM dan techno, sesuai dengan makna dari lagu yang diharapkan memberi semangat.
"Pembuatan video klipnya dilakukan tiga lokasi berbeda yakni di Pantai Mertasari, GWK dan Pantai Melasti dan syuting hanya satu hari. Dari jam 5 pagi sampai jam 7 malam," tutur dia.
Advertisement