Viral Penampakan Awan Merah di Atas Gunung Welirang, Begini Penjelasan Ahli BMKG

Video kemunculan awan merah disertai petir di atas Gunung Welirang, Pasuruan, Jawa Timur, ramai dibicarakan warganet di media sosial.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 14 Des 2021, 10:52 WIB
Diterbitkan 14 Des 2021, 10:51 WIB
Cahaya Merah Gunung Welirang
Video kemunculan awan merah disertai petir di atas Gunung Welirang, Pasuruan, Jawa Timur, ramai dibicarakan warganet di media sosial. (Liputan6.com/ Istimewa)

Liputan6.com, Pasuruan - Video kemunculan awan merah disertai petir di atas Gunung Welirang, Pasuruan, Jawa Timur, ramai dibicarakan warganet di media sosial. Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas 1 Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan, fenomena alam tersebut biasa terjadi, namanya optik atmosfer.

"Hal itu sebenarnya lumrah terjadi. Tapi tak semua masyarakat memahami atau mengerti tentang fenomena alam itu," ujarnya, Senin (13/12/2021).

Teguh menjelaskan, warna merah di atas Gunung Welirang tersebut karena adanya pembiasan cahaya matahari oleh partikel-partikel yang ada di atmosfer. Sehingga menghasilkan energi yang rendah. Selain itu, juga menyebabkan gelombang panjang dan memunculkan warna kemerahan.

"Semakin rendah posisi matahari dari garis cakrawala, maka semakin rendah pula cahaya merah yang dicapai," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jangan Termakan Hoaks

Teguh mengatakan, fenomena langit kemerahan ini biasanya memang terjadi pada sore menjelang malam hari. Pada saat petang atau menjelang malam, teramati dari radar BMKG Juanda terpantau banyak pertumbuhan awan Cumulonimbus disekitar lokasi pada video.

"Awan Cumulonimbus adalah satu-satunya jenis awan yang dapat menghasilkan petir. Sambaran kilat dari awan ini menambah cahaya kemerahan dari langit tersebut," ucapnya.

Teguh berharap, masyarakat agar tidak panik. Bahkan, tak termakan informasi hoaks, terutama dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Tetap selalu memantau dan mencari informasi yang valid, sehingga terhindar dari isu-isu yang tidak bertanggungjawab," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya