Tragis, Bocah 12 Tahun di Padang Jadi Korban Nafsu Bejat Tetangga

Seorang anak di bawah umur di Padang dicabuli lansia yang merupakan tetangganya.

oleh Novia Harlina diperbarui 16 Des 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi Pencabulan
Ilustrasi Pencabulan

Liputan6.com, Padang - Seorang lansia inisial M (59) di Padang, Sumatera Barat harus merasakan dinginnya jeruji besi, karena diduga mencabuli anak di bawah umur, usia 12 tahun.

Tak tanggung-tanggung, pelaku melakukan perbuatan bejatnya itu tak hanya sekali, tetapi hingga empat kali. Pelaku dan korban juga saling kenal karena rumahnya berdekatan.

"Iya pelaku merupakan tetangga korban, pelaku pertama kali mencabuli korban pada November 2021 dan terakhir pada tanggal 11 Desember 2021," kata Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda, Rabu (15/12/2021).

Dalam rentang waktu itulah pelaku tega mencabuli korban sebanyak empat kali. Terungkapnya kasus ini, berawal saat korban menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya.

Orangtua korban yang tak terima dengan tindakan keji pelaku, melapor ke Polresta Padang. Kemudian kepolisian melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan pelaku.

"Pelaku kemudian ditangkap dan ia mengakui perbuatannya mencabuli korban," jelas Rico.

 

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Modus Pelaku

Pencabulan terhadap korban usia 12 tahun ini, berawal pada 8 November 2021. Ketika itu korban bermain di depan rumah pelaku.

Lalu kemudian, kata Rico, pelaku memanggil dan mengajak korban masuk ke dalam rumahnya.

Di dalam rumah itulah korban dicabuli setelah sebelumnya dipinjamkan telepon genggam miliknya. Saat asyik bermain telepon genggam, pelaku melancarkan aksinya.

"Setelah melampiaskan nafsunya, pelaku kemudian memberikan uang Rp10 ribu agar korban tidak menceritakan apa yang terjadi," jelas Rico.

Pelaku dijerat dengan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.

Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang mendeklarasikan 'Sumatera Barat Darurat Kekerasan Seksual'. Deklarasi itu merupakan respons atas maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di beberapa daerah di provinsi yang memegang filososi adat basandi syara', syara' basandi kitabullah ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya