Liputan6.com, Singapura - Sabtu, 4 Desember 2012. Sepotong video Gunung Semeru erupsi berseliweran di lini masa media sosial Instagram hari itu. Saya langsung mencari tahu kebenarannya dengan menghubungi keluarga di Lumajang, Jawa Timur.
Setelah mereka mengonfirmasi kebenaran berita tersebut barulah saya percaya. Bersyukur keluarga dalam kondisi aman karena lokasi tempat tinggal yang cukup jauh dari daerah yang terdampak erupsi langsung.
Penelusuran perihal kejadian tersebut saya lanjutkan ke beberapa laman media sosial lainnya seperti Facebook dan Twitter. Ragam informasi saya kumpulkan pun dari pelbagai sumber yang terpercaya.
Advertisement
Baca Juga
Saya pun membagikan informasi tersebut di beranda Facebook. Tak lama berselang beberapa pesan masuk dari kawan-kawan pekerja migran Indonesia (PMI) yang meminta saya membuka donasi untuk korban Semeru.
Pesan yang masuk pun kian bertambah. Saya pun tergerak untuk menjembatani niat baik kawan-kawan yang menaruh kepercayaan dengan memperlihatnya kepeduliannya pada sesama. Tak banyak teman PMI dari Lumajang di Singapura, namun saya tetap yakin untuk melanjutkan niat baik bantu seduluran meski di rantau orang.
Malam itu juga tepatnya pukul 22.00 saya menghubungi beberapa kawan untuk mengajak mereka membentuk tim kecil penggalangan dana dengan membawa nama PMI yang berasal dari kota Lumajang.
Begitu melihat respon baik dari mereka, saya langsung membuat poster seadanya yang langsung saya bagikan di laman media sosial tepat pukul 00.00 waktu Singapura.
Minggu pagi saya terbangun dan mendapati banyak pesan singkat yang masuk melalui inbox maupun Whatsapp. Mereka meminta nomor rekening untuk menyalurkan bantuan mereka.
Respon baik juga saya terima dari majikan saya yang diikuti oleh majikan lain dan teman-teman saya lainnya. Banyak yang meminta agar batas penerimaan donasi bisa diperpanjang karena banyak yang ingin ikut berkontribusi.
Melihat banyaknya tanggapan baik saya pun langsung menghubungi Pak Agus kawan saya di Lumajang yang juga merupakan pemberdayaan purna PMI. Dia kami minta untuk menyalurkan sumbangan tersebut.
“Jumlah sumbangan yang terkumpul luamyan besar, ada baiknya untuk menginformsikan langsung kepada pihak Bupati,” kata Agus memberi masukan.
Maksudnya tak lain agar kawan-kawan yang menyumbang tahu ke mana alur sumbangan tersebut dan pastinya agar sumbangan ini sampai kepada yang membutuhkan. Untuk itu kami memercayakannya pada yang lebih berwenang.
Kami pun menghubungi pihak KBRI Singapura untuk melaporkan atau menginformasikan kegiatan yang kami lakukan karena hal ini menyangkut uang dengan jumlah besar dan agak riskan dalam aturan di Singapura.
Pada hari Senin 13/12/2021 saya mewakili tim sudah menyalurkan uang donasi yang terkumpul dengan total SGD 42.203 atau setara Rp22.947.917. Kami berharap bantuan itu bisa bermanfaat optimal untuk saudara-saudara kami yang terdampak bencana Semeru.
“Saya mewakili tim PMI Lumajang di Singapura dan atas nama warga Lumajang menghaturkan banyak terima kasih kepada kawan-kawan PMI atas kepedulian yang besar kepada saudara-saudara yang tertimpa musibah erupsi gunung Semeru.”
“Belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban, semoga diberikan kekuatan dan kesaban. Saya berharap agar kota kita segera sembuh dari duka ini, kembali pulih seperti sediakala.”
Penulis: Novia Arluma, PMI di Singapura asal Lumajang
Editor: Mina Megawati