Kasus Covid-19 di Jabar Terdeteksi Naik, 492 Pasien Probable Omicron

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, kasus Covid-19 sejak awal Januari 2022 terdeteksi mengalami peningkatan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 31 Jan 2022, 20:43 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2022, 20:43 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan mengungkapkan, kasus Covid-19 sejak awal Januari 2022 terdeteksi mengalami peningkatan.. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, kasus Covid-19 sejak awal Januari 2022 terdeteksi mengalami peningkatan. Hal itu terindikasi dari kenaikan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rumah sakit. Di sisi lain, terdapat 492 sampel probable varian Omicron.

Berdasarkan data per 30 Januari 2022, kasus harian Covid-19 di Jabar mencapai 2.548 orang. Emil, spaan Ridwan Kamil mengatakan, diprediksi akhir Januari ini keterisian rumah sakit sudah mencapai 15,81 persen. Jika tren terjaga, diprediksi pada 13 Februari angkanya bisa mencapai 28-30 persen.

"Rate kenaikan keterisian rumah sakit 0,95 persen per hari. Sedangkan, pada 1 Januari keterisian rumah sakit berada di angka 1,3 persen," katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (31/1/2022).

"Di Jabar, lonjakan terhadap rumah sakit sudah mulai terasa. Per hari ini sekitar 15 persen, dari paling rendah sekitar 1,3 persen di tanggal 2 Januari," ujar Emil menambahkan.

Kemudian, ia memaparkan, terdapat 492 orang yang dites Covid-19 yang gejalanya mirip varian Omicron. Untuk memastikan pendeteksian varian omicron, Pemprov Jabar melakukan pengetesan whole genome sequencing (WGS).

“Per hari ini belum ada konfirmasi akibat Omicron tapi yang probable atau terduga mirip gejalanya ada 492 orang. Ini harus dilakukan pengetesan whole genome sequencing satu kali lagi untuk memastikan apakah 492 ini karena varian Delta, Alfa atau Omicron. Kita tunggu hasilnya, dan semoga bukan (Omicron), tapi apapun hasilnya tetap akan di-treatment,” tutur eks Wali Kota Bandung itu.

Emil berpendapat, lonjakan perawatan kasus Covid-19 di rumah sakit di Jabar mulai meningkat salah satunya faktor libur panjang akhir tahun lalu.

“Jadi, dapat disimpulkan bahwa libur panjang atau perjalanan besar di libur bersama ini mempunyai pengaruh terhadap penyebaran,” ucapnya.

Adapun saat ini ruang isolasi di beberapa titik yang ada di wilayah Jabar dipergunakan sebagai tempat karantina bagi warga yang terinfeksi Covid-19, baik mereka yang gejalanya mirip Omicron.

“Ruang-ruang isolasi yang kita sediakan di seluruh Jawa Barat itu ada sekitar 120-an. Saat ini sudah ada warga yang menjalani karantina di fasilitas negara,” tuturnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya