Liputan6.com, Bantul - Korban meninggal akibat kecelakaan bus pariwisata asal Solo yang menghantam tebing Bukit Bego di ruas Jalan Dlingo-Imogiri Bantul bertambah. Hal ini disampaikan Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bantul, Iptu Mayana saat jumpa pers di Mapolres Bantul.
Maryana menyampaikan bahwa berdasar dari data tiga rumah sakit yang merawat Korban kecelakaan maut tersebut menyatakan ada penambahan korban meninggal dunia. Di mana di RS PKU Bantul ada 5 orang, RSPS ada 7 orang, di Rumah Sakit Nur Hidayah ada satu orang meninggal dunia.
“Ya, dari 3 Rumah Sakit totalnya ada 13 orang, satu diantaranya adalah sopir bus,” kata Maryana.
Advertisement
Baca Juga
Maryana menjelaskan bahwa bus pariwisata tersebut dikemudikan oleh Ferriyanto (35) warga Kadipiro Solo Jawa Tengah. Sang Sopir sebelumnya sempat dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah untuk mendapatkan perawatan, namun akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu, seperti yang dikabarkan sebelumnya bahwa penumpang yang berada di dalam bus mengalami kecelakaan tersebut berjumlah 40 orang. Namun, data terakhir yang ia dapatkan total penumpang yang berada di dalam bus tersebut berjumlah 42 orang.
Selain korban yang meninggal, sejumlah korban lain yang mengalami luka hingga saat ini masih dalam perawatan. Dari seluruh korban yang selamat mengalami luka-luka dan sebagian besar adalah anak-anak. Namun pihaknya belum bisa memastikan berapa yang luka ringan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sopir Tak Kuasai Medan
Maryana juga menjelaskan, berdasarkan keterangan para saksi, bus tersebut membawa rombongan wisatawan dari Solo tersebut Usai mengunjungi Hutan Pinus Mangunan Dlingo. Rombongan tersebut hendak meneruskan liburan mereka ke Pantai Parangtritis.
"Sopir memilih jalur Dlingo-Parangtritis karena lebih pendek dan lebih cepat waktu tempuhnya,"papar dia.
Dugaan sementara, Maryana menambahkan, penyebab kecelakaan tersebut dikarenakan sopir bus tidak begitu menguasai medan. Sang sopir juga tidak memahami karakteristik turunan ruas Jalan Dlingo-Imogiri yang cukup curam dan panjang.
Berdasar penyelidikan, kronologi bus sudah oleng sejak di atas atau dari arah Mangunan. Di lokasi Kejadian, sang sopir hendak menghindari kendaraan sehingga sang sopir membanting stir ke kanan dan menghantam tebing sisi kanan jalan.
“Dugaan sementara sopir memang tidak menguasai medan. Untuk memastikan rem berfungsi atau tidak, kami masih melakukan penyelidikan,” Pungkasnya.
Advertisement