Puluhan Siswa SD Jalani 'Trauma Healing' Usai Pembunuhan Sang Guru di Lingkungan Sekolah

Pembunuhan seorang guru SDN 032 Tilil di Kota Bandung menyisakan kekhawatiran akan kondisi psikologis sejumlah siswa yang tengah berada di lokasi kejadian, Senin (7/2/2022).

oleh Dikdik RipaldiHuyogo Simbolon diperbarui 09 Feb 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 12:00 WIB
FOTO: Aksi Para Badut Hibur Anak-Anak Korban Kebakaran
Ilustrasi pemberian trauma healing dengan menghadirkan para badut sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Bandung - Pembunuhan seorang guru SDN 032 Tilil di Kota Bandung menyisakan kekhawatiran akan kondisi psikologis sejumlah siswa yang tengah berada di lokasi kejadian, Senin (7/2/2022). Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung pun akan melakukan pendampingan trauma healing kepada mereka.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan ada sebanyak 23 siswa yang akan mendapat pendampingan tersebut. Sepanjang pekan ini, trauma healing akan dilakukan dengan melibatkan kelompok guru bimbingan konseling dan para psikolog maupun psikiater dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung.

"Besok kita mulai datang, karena belajar mengajar dihentikan dulu sementara, kita fokus pada pendampingan anak dan orangtua," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (8/2/2022).

Disampaikan Cucu, Disdik sudah melakukan rapat koordinasi mengenai itu. Semua rangkaian kegiatan pendampingan akan dilakukan pekan ini di sekolah. Salah satu yang akan dilakukan adalah memitigasi derajat trauma anak.

"Perlu dilakukan tidak cukup oleh bapak ibu guru karena harus dilakukan dengan pendekatan secara profesional oleh ahli," katanya.

Trauma healing dinilai sangat dibutuhkan siswa. Dikhawatirkan, kejadian itu bakal membekas lalu memengaruhi tumbuh kembang anak pada kemudian hari.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Kecam Pembunuhan Guru

Meski tindak kriminal itu tidak ada hubungan dengan wilayah pendidikan, tapi Disdik Kota Bandung secara tegas mengecamnya, terutama karena terjadi di lingkungan sekolah, tempat anak-anak belajar.

Cucu menegaskan, sekolah itu bukan disakralkan tetapi sebagai tempat persemaian benih kebudayaan atau semacam tempat pembibitan, maka seharusnya bisa terhindar dari hal-hal yang bisa mengganggu tumbuh kembang anak.

"Seperti tanaman tidak boleh ada hama yang merusak tumbuh kembang anak-anak kita," katanya.

"Sekarang urusan kami ada bagaimana dampak terhadap anak-anak, alam bawah sadarnya, di usia masa emas ini bisa jadi sangat membekas. Konon, peristiwa yang mengerikan, memilukan di masa kecil itulah yang bisa membentuk kepribadian anak ke depannya. Bisa menjadi anak yang traumatik. Maka ini harus ada upaya pendampingan," kata dia menambahkan.

Sebelumnya, seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Kota Bandung, AR (50), ditusuk oleh pria yang juga mantan suaminya NM (50), Senin (7/2/2022). Kejadian tersebut berlangsung di area sekolah SDN 032 Tilil ketika AR hendak mengajar.

Atas kejadian tersebut, korban meninggal di tempat dan langsung dibawa tim Inafis ke Rumah Sakit Sartika Asih Kota Bandung. Satreskrim Polrestabes Bandung bersama Polsek Coblong langsung bergerak cepat menangkap pelaku.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya