Nitrogen untuk Isi Ban Kendaraan Makin Dicari, Ini Keunggulannya

Kebutuhan nitrogen untuk pengisian ban kendaraan semakin meningkat.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Feb 2022, 21:30 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2022, 21:30 WIB
Nitrogen
Start up Yogyakarta, Widya Robotics, merespons kebutuhan nitrogen untuk pengisian ban kendaraan yang semakin meningkat.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kebutuhan nitrogen untuk pengisian ban kendaraan semakin meningkat. Tidak mengherankan stasiun pengisian nitrogen mulai bermunculan.

Peningkatan kebutuhan nitrogen untuk pengisian ban kendaraan berbanding lurus dengan penjualan kendaraan roda empat di Indonesia periode Januari sampai November 2021 sebanyak 761.861 unit. Angka ini meningkat 49,5 persen ketimbang 2020 dengan penjualan sebesar 509.623 unit.

Ada beberapa faktor penyebab meningkatnya kebutuhan nitrogen sebagai isi ban kendaraan. Salah satunya, pengetahuan pengendara tentang keunggulan nitrogen dari udara biasa untuk mengisi ban kendaraan.

Beberapa keunggulan nitrogen jika dibandingkan angin biasa, antara lain, titik didih yang lebih tinggi sehingga tidak mudah panas mengikuti suhu diluar ban, ukuran molekulnya lebih besar sehingga tidak mudah melewati pori-pori ban dan ban jadi tidak mudah kempes, tidak mudah terbakar, dan massanya lebih ringan.

“Namun, kebutuhan ini belum sejalan dengan jumlah stasiun pengisian nitrogen yang saat ini umumnya hanya tersedia di SPBU di Indonesia,” ujar Awal Rahandito, Product Manager Widya Robotics untuk My Nitro, dalam siaran persnya, Rabu (9/2/2022).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Waralaba

Oleh karena itu, start up Yogyakarta, Widya Robotics, merespons kebutuhan nitrogen untuk pengisian ban kendaraan yang semakin meningkat. Perusahaan artificial intelligence (AI) asal Yogyakarta ini bersama CV Mucha Persada mengembangkan vending machine stasiun pengisian nitrogen yaitu My Nitro. 

My Nitro adalah alat layanan terpusat pom nitrogen dan tambal ban yang dapat digunakan secara otomatis, self service seperti mesin ATM dengan pembayaran cashless.

Saat ini My Nitro sudah digunakan di 49 lokasi di 18 kota, antara lain, rest area tol Jakarta - Semarang, beberapa SPBU di Serang, SPBU di Bandara Soekarno Hatta, beberapa SPBU di Bandar Lampung, beberapa SPBU di Palembang, Balikpapan dan Pontianak. Pada 2021 produksi My Nitro dilakukan sesuai permintaan (by order), namun mulai tahun ini dipasarkan secara umum dan diproduksi massal serta dapat dimiliki oleh investor dengan sistem waralaba.

My Nitro menjadi peluang untuk investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari pemenuhan kebutuhan nitrogen di pasaran. Setiap penjualan dan keputusan akan diolah dalam bentuk analisa kemudian tersimpan di database dengan aman dan aktual.

Selanjutnya pemilik My Nitro tidak perlu melakukan pengecekan setiap hari ke lokasi My Nitro. Pemilik cukup ke halaman dashboard bisnisnya melalui gawai setiap saat dan dari mana saja, karena pada alat ini disematkan CCTV dan terintegrasi dengan layanan jaringan internet.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya