Liputan6.com, Yogyakarta - UGM Residence menyiapkan ruang kamar untuk mengantisipasi melonjaknya kasus omicron di kalangan civitas akademika sebagai tempat isolasi mandiri. General Manager UGM Residence, Pri Joewo Guntoro, mengatakan UGM memiliki 8 asrama. Pihaknya menyediakan 150 tempat tidur untuk isolasi mandiri.
"Minggu lalu saat Omicron mulai meledak, pusat layanan di Darma Putra Baciro sudah terisi sekitar 60 bed," kata Guntoro, Rabu (16/2/2022).
Guntoro mengatakan jumlah kamar itu akan ditambah jika jumlah kasus omicron kian bertambah. Pihak universitas akan membuka kamar isolasi di Mardiyah Islamic Center (MIC) yang memiliki 130 kamar.
Advertisement
Baca Juga
"Guna menambah Kapasitas ruang isoman, segera dibuka MIC yang tersedia 130 kamar dan dioperasikan bersama," ujarnya.
Hingga saat ini ada 8 mahasiswa yang menjalani isolasi mandiri dan ditempatkan di berbagai asrama.
"Kami pantau tiap hari kondisi mahasiswa yang isolasi mandiri. Sudah ada 2 mahasiswa dengan hasil test swab sudah negatif dan segera pulang dari kamar isolasi,” ujarnya.
Bagi mahasiswa UGM yang terpapar Covid-19 dan ingin menempati ruang isoman, Guntoro menjelaskan para mahasiswa diharuskan mendaftar lewat link Gadjah Mada Medical Center (GMC). Selanjutnya, melakukan pemeriksaan status kesehatan, apabila positif maka mendapat rekomendasi dari GMC, diketahui serta disetujui Satgas Covid UGM.
"Bila selama di ruang isolasi memburuk maka akan dirujuk ke RSA," katanya.
Fasilitas yang disediakan di lokasi isolasi mandiri ini adalah kamar mandi dalam terpisah, makan 3 kali sehari, air minum, dan layanan dari petugas UGM Residence.