Liputan6.com, Banjarnegara - Jagat maya dihebohkan dengan kabar meledaknya sumur panas bumi Geo Dipa di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022). Insiden ini menewaskan satu orang dan menyebabkan pekerja lainnya luka-luka.
Namun, berdasar penelusuran Liputan6.com, insiden di sumur panas bumi Geo Dipa itu bukanlah ledakan, melainkan semburan gas beracun.
Insiden semburan gas beracun dilaporkan terjadi di sumur panas bumi Geo Dipa Dieng dan memakan korban jiwa. Satu orang pekerja meninggal setelah menghirup gas beracun tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Informasi seputar insiden semburan gas beracun di sumur Geodipa Dieng viral di media sosial. Video tayangan kondisi lokasi insiden semburan gas beracun dari sumur Geo Dipa Dieng beredar luas.
Satu di antaranya video berdurasi 49 detik. Dalam video amatir itu, pengambil gambar menyebut ada 15 orang yang terpapar gas beracun, delapan di antaranya dalam kondisi kritis dan satu orang meninggal dunia.
Dari video itu, kejadian semburan gas beracun terjadi di wellpad 28 Geo Dipa Dieng.
"Saat ini tim patroli berada di Pad 28 yang tadi sore mengalami insiden mengeluarkan gas beracun," ujar narator video tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penjelasan Camat Kalikajar dan Kades
Tampak juga lokasi insiden telah ditutup menggunakan garis pembatas.
"Baik warga maupun petani yang punya lahan sekitar sudah disterilkan," kata narator video tersebut.
Sementara Camat Kejajar dan Kepala Desa Dieng dalam video yang lain menyatakan Dieng aman untuk wisatawan.
Mereka menyatakan kejadian gas beracun di Geodipa Dieng tidak berimbas pada lokasi wisata di Dieng.
"Terkait dengan adanya bencan sedikit kesalahan teknis di Geodipa sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap pariwisata Dieng," ujar Camat Kejajar.
Advertisement
Daftar Korban Meninggal dan Luka
Sejumlah pekerja korban keracunan gas pada pengeboran sumur panas Bumi di Dieng wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Sabtu, saat ini menjalani perawatan di RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara Aris Sudaryanto mengatakan korban keracunan sebanyak sembilan orang, seorang di antaranya meninggal dunia dan delapan orang dirujuk ke RSUD Wonosobo.
Mengutip dari Antara, sebelumnya para korban dibawa ke Puskesmas Kejajar, kemudian dirujuk ke RSUD Wonosobo untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Seorang korban gas beracun meninggal dunia saat berada di Puskesmas Kejajar.
Ia menyebutkan para korban, yakni Sulthon Amin warga Riau, Sutrisno (Tuban), Edi Yanuar (Cepu), Irfan Afandi (Tolili Barat), Agus (Kalikajar) , Mattew Sinaga (Bandung), Slamet (Banjarnegara), Endang, dan yang meninggal dunia atas nama Lilik warga Magelang.
Dari informasi yang didapat bahwa para pekerja tersebut sedang melakukan persiapan pengeboran di sumur PAD 28 Geo Dipa kemudian diduga keluar gas H2S dari sumur yang menyebabkan pekerja keracunan.
Penjelasan PT Geo Dipa Energi
Berdasarkan informasi, sebagian korban sudah dalam kondisi sadar, namun beberapa korban belum stabil.
Kepala Bagian Humas PT Geo Dipa Energi Unit Dieng Chorul Anwar menyampaikan para pekerja sedang dalam proses killing atau mematikan sumur panas bumi.
"Tidak terjadi ledakan di lokasi sumur yang dibor, sebagaimana informasi yang tersebar di media sosial, karena sumur dalam posisi dimatikan. Pekerja diduga terkena gas beracun yang terkonsentrasi di dalam alat pompa bor," katanya.
Menurut dia, lokasi sudah aman. Warga tidak perlu dikhawatirkan terjadi gas beracun susulan. Apalagi sumur sudah dalam posisi dimatikan dan sedang tidak aktif sehingga tidak akan muncul gas beracun seperti yang dikhawatirkan.
Tim Rembulan
Advertisement