Cara Gubernur Edy Selesaikan Konflik Lahan di Besitang, Dialog Langsung dengan Petani

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berdialog langsung dengan para petani Desa PIR ADB dan Bukit Mas. Hal ini dilakukan Gubernur Edy sebagai salah satu cara selesaikan konflik lahan di kawasan ini.

oleh Reza Efendi diperbarui 19 Mar 2022, 15:25 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2022, 15:25 WIB
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi berdialog langsung dengan para petani Desa PIR ADB dan Bukit Mas (Ist)

Liputan6.com, Langkat Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berdialog langsung dengan para petani Desa PIR ADB dan Bukit Mas. Hal ini dilakukan Gubernur Edy sebagai salah satu cara selesaikan konflik lahan di kawasan ini.

Solusi yang ditawarkan kepada para petani adalah Sentra Jagung Terpadu yang tetap menjaga kelestarian hutan. Solusi yang ditawarkan Edy diterima para petani, mereka kemudian akan dibimbing PT Daun Agro untuk bertani jagung di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Resort Sekoci. Para petani tetap bisa memanfaatkan kawasan ini tanpa merusak hutan.

Sambil menunjukkan peta TNGL Resort Sekoci, Gubernur Edy menjelaskan ada 3 area di kawasan, yaitu berwarna ungu, hijau, dan putih. Ungu merupakan kawasan yang tidak boleh ada pemukiman dan tanaman keras, yang hijau itu terbatas, dan putih untuk pemukiman.

"Jadi, nande-nande (ibu-ibu) ku sekalian, kita harus taat aturan, negara kita ini negara hukum, kalau kita biarkan ini semua, habis hutan kita nanti," kata Edy Rahmayadi saat menjelaskan peta TNGL Resort Sekoci di Desa Pir ADB, Besitang, Kabupaten Langkat, Jumat, 18 Maret 2022.

Dijelaskannya, luas Resort Sekoci sendiri sekitar 4.000 hektare, dan bisa dimanfaatkan untuk pertanian tanaman lunak sekitar 20 persen atau 800 hektare. Untuk pemukiman, Edy Rahmayadi meminta agar di zona ungu pemukiman tidak bertambah.

"Ada 800 hektare yang bisa kita manfaatkan, tetapi tidak bisa dimiliki, karena ini kawasan hutan. Kita bertani di sini, tetapi pemukiman tetap di luar zona ungu. Jangan ditambahi lagi," jelas Edy, usai meresmikan Sentra Jagung Terpadu di Desa PIR ADB melalui penanaman bibit jagung secara simbolis.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Bimbing Petani 

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Gubernur Edy meminta agar membimbing petani agar menghasilkan jagung yang berkualitas, sehingga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat (Ist)

Kepada PT Daun Agro, Gubernur Sumut, Edy meminta agar membimbing petani agar menghasilkan jagung yang berkualitas, sehingga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.

"Bimbing petani kita, edukasi mereka tentang kawasan hutan. Jadi, hutan kita tetap lestari, masyarakat ikut sejahtera," sebutnya.

Kepala TNGL, Ruswanto menjelaskan, para petani di kawasan ini akan tergabung dalam kelompok tani. Bersama dengan PT Daun Agro, mereka akan membuat kesepakatan dengan TNGL.

"Konsepnya bercocok tanam di sini, tetapi tinggalnya di luar. Sawit-sawit yang ada di kawasan ini juga akan kita pangkas, bersama-sama dengan petani kita hijaukan kembali kawasan ini," kata Ruswanto.

Terima Solusi 

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Luas Resort Sekoci sendiri sekitar 4.000 hektare, dan bisa dimanfaatkan untuk pertanian tanaman lunak sekitar 20 persen atau 800 hektare (Is)

Seorang petani, Nina Br Ginting mengatakan, menerima solusi yang diberikan Gubernur Sumut. Walau begitu, Nina berharap kerja sama dengan PT Daun Agro lebih berpihak kepada petani.

"Ada kawasan yang tidak boleh ditinggali, kalau bercocok tanam tidak boleh sawit. Pas lah jagung di sini, tapi petani harus lebih diperhatikan biar sejahtera," warga Desa Simpang Kuta Buluh ini menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya