Liputan6.com, Banjarmasih - Bedah plastik dalam dunia medis bukan hal yang baru di telinga kita. Tidak melulu untuk kecantikan, bedah plastik memiliki beragam prosedur yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Menurut spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetis Siloam Hospitals Banjarmasin Dharma Pravathana, berdasarkan kebutuhannya, bedah plastik terbagi menjadi dua, yakni rekonstruksi dan estetis.
Pasien yang ingin mengembalikan fungsi semula bagian tubuh tertentu, seperti perbaikan bibir sumbing ataupun perbaikan bekas luka, dapat memilih tindakan bedah plastik rekonstruksi. Sebaliknya, pada bedah plastik estetis, tindakan lebih fokus untuk membenahi bagian tubuh yang normal menjadi lebih menarik sesuai harapan pasien.
Advertisement
Baca Juga
"Estetis dapat diartikan sebagai pembedahan untuk memperbaiki sesuatu yang normal menjadi lebih dari normal, atau istilahnya menjadi supernormal,” ujarnya dalam webinar pengenalan bedah plastik bagi masyarakat awam, Jumat (29/4/2022).
Bedah plastik estetis dapat dilakukan dengan tindakan pembedahan maupun tanpa pembedahan. Bedah plastik estetis dengan pembedahan antara lain, hair transplantation, brow lift, face lift, dan lainnya, sementara tindakan tanpa pembedahan, misal, laser, chemical peeling, dermabrasion, dan lainnya.
Sebelum melakukan bedah plastik, tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Khususnya pada bedah plastik estetis, dokter spesialis akan menelaah keluhan pasien, motivasi melakukan bedah plastik estetis, dan harapan dilakukannya bedah plastik estetis ini.
“Konsultasi ini dilakukan untuk sama-sama mencapai tujuan bedah plastik estetis,” ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bedah Plastik Favorit
Sesuai dengan namanya, bedah plastik estetis bertujuan untuk memberikan penampilan yang lebih menarik. Saat ini, blepharoplasty masih menjadi tindakan bedah plastik yang paling banyak diminati.
Blepharoplasty merupakan tindakan pembedahan pada kelopak mata atas maupun bawah. Pada urutan kedua, rhinoplasty yang merupakan tindakan pembedahan pada hidung juga banyak diminati pasien bedah plastik estetis.
Tak hanya itu, ada juga face lift, yaitu prosedur pembedahan dengan tujuan mengencangkan kulit wajah. Beralih pada bagian bentuk tubuh, bagi pasien yang ingin membuat perut tampak rata dapat melakukan bedah plastik abdominoplasty.
“Ada misinformasi yang beredar di masyarakat mengenai salah satu prosedur bedah plastik, yaitu sedot lemak,” tutunya.
Dharma menegaskan prosedur tersebut dilakukan untuk membentuk atau memperbaiki lekuk tubuh, bukan untuk menurunkan berat badan. Walaupun setelah melakukan tindakan sedot lemak bisa terdapat kemungkinan berat badan pasien dapat menurun, namun dapat dipastikan tindakan bedah plastik hanya bertujuan untuk estetis.
Advertisement