Liputan6.com, Wonosobo - Kepadatan menuju ruas jalur wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat terlihat padat merayap. Pantauan Liputan6.com, sejak Selasa (3/5/2022) siang, kemacetan bahkan sudah terpantau sejak di Jalan Setiabudi.
Pada arah sebaliknya menuju Kota Bandung, antrean kendaraan terlihat mulai dari Simpang Beatrix Lembang hingga kawasan wisata Farmhouse.
Baca Juga
Di kawasan Farmhouse, kendaraan silih berganti keluar masuk tempat parkir wisata. Adapun kendaraan didominasi oleh pelat B dan F.
Advertisement
Kawasan wisata Lembang sendiri memiliki berbagai pilihan rekreasi untuk keluarga seperti Farmhouse, The Great Asia Africa, Floating Market, dan lain-lain. Selain itu, masih terdapat objek wisata Gunung Tangkuban Parahu hingga Sari Ater di Kabupaten Subang.
"Di hari kedua Lebaran, volume kendaraan di kawasan Lembang meningkat. Sehingga, hari ini kami melakukan cara berindak (CB) dengan skema one way," kata Kasatlantas Polres Cimahi Ajun Komisaris Sudirianto, Selasa (3/5/2022).
Skema satu arah tersebut, dilakukan untuk mengurai kemacetan. Sebab, antrean kendaraan yang melaju dari arah Kota Bandung menuju kawasan objek wisata Lembang meningkat dikarenakan banyak warga yang ingin berwisata.
"Untuk hari ini dari pukul 08.00 sudah delapan kali melakukan one way dari bawah ke atas. Fokusnya untuk kendaraan pengunjung yang akan ke arah Lembang," ujarnya.
Sudirianto menuturkan, sejak hari H Lebaran kemarin, jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan objek wisata Lembang mencapai 17 ribu dan yang keluar sebanyak 15 ribu kendaraan.
Dia menambahkan, arus kendaraan diprediksi akan terus meningkat seiring dengan libur Lebaran yang masih panjang.
"Kalau untuk peningkatan kendaraannya sekitar 20-30% dan banyak wisatawan yang dari luar daerah. Tapi dengan adanya, skema one way kemacetan bisa terurai," ucapnya.
Untuk menghindari kemacetan, ada tiga alternatif jalan yang bisa dilalui wisatawan, mulai dari Jalan Dago, Jalan Punclut-Ciumbuleuit, dan Jalan Kolonel Masturi-Parongpong.
Satlantas Polres Cimahi mengimbau agar pengendara berhati-hati saat melalui jalur alternatif tersebut karena kebanyakan konturnya cenderung sempit, menanjak, berkelok, hingga rawan terjadi longsor.
Â
Simak video pilihan berikut ini: