Pentas Seni Bali Jembatan Kebangkitan Ekonomi dan Penyelamatan Lingkungan

Banyaknya pentas seni di Bali yang menghadirkan pameran lukisan dan juga adanya penanaman pohon, adalah langkah baik untuk membangkitkan kebangkitan ekonomi melalui pariwisata dan penyelematan lingkungan. Hal itu disampaikan oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.

oleh Dewi Divianta diperbarui 16 Mei 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2022, 06:00 WIB
Menparekraf di Bali
Menparekraf di Bali (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bangli - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam kunjungan kerjanya di Bali meapresiasi pelaksanaan Pentas Seni dan Pameran Sastra Saraswati Sewana 2022.

Pentas tersebut dinilai bisa dijadikan jembatan kebangkitan ekonomi, karena mengedepankan pelestarian tradisi lokal serta lingkungan khususnya di Bali.

Pentas Seni dan Pameran Sastra Saraswati Sewana 2022 yang bertajuk "Nuwur Kukuwung Ranu" digelar di Pura Segara Ulun Danu Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Sabtu (14/5/2022).

Sandiaga menyebut pentas seni yang diisi dengan kegiatan kesenian tradisional Bali, pameran lukisan, dan penanaman pohon diharapkan bisa membuka lapangan kerja serta melestarikan budaya dan lingkungan.

"Kegiatan seperti ini menjadi ajang yang membangkitkan ekonomi sekaligus melestarikan kebudayaan dan juga lingkungan hidup," ujar Menparekraf di Bali, Minggu (15/5/2022).

Saksikan Video Pilihan Ini:

Kolaborasi Budaya, Ekonomi dan Pelestarian Lingkungan

Menurutnya, even tersebut dan serupa bisa dilakukan secara berkelanjutan untuk menjadi pemantik kehadiran lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Bali, khususnya ke kawasan Danau Batur, Kintamani.

"Acara ini sangat kental dengan unsur ekonomi kreatif dan kearifan budaya yang bisa menjadi cerita tersendiri bagi wisatawan. Memang kearifan budaya yang melestarikan lingkungan ini sudah menjadi bagian dari kehidupan kita selama ribuan tahun di Bali dan ini  akan kita tampilkan di KTT G-20," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana menjelaskan pihaknya bekerjasama dengan Pupuk Indonesia Holding Company dan Petrokimia Gresik.

Diriya berharap dengan adanya even itu bisa menunjukkan betapa tingginya kreativitas seniman Bali dalam berkarya, dan bisa menjadi cerminan pariwisata Bali di era baru yang mengedepankan kelestarian lingkungan.

"Ini adalah bentuk pariwisata baru Bali yang ingin kita dorong. Bukan hanya pariwisata budaya, tapi juga ecotourism sehingga bisa memanfaatkan masyarakat sebanyak mungkin dalam aktivitas pariwisata secara ekonomi dan juga melakukan konservasi lingkungan," tutur Ari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya