Liputan6.com, Paser - Hingga saat ini, belum sepenuhnya masyarakat di Kabupaten Paser menikmati aliran listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Padahal, kabupaten ini terbilang bertetangga dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Berdasarkan data, terdapat 2.601 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 11 desa dari 139 desa di Kabupaten Paser yang belum mendapatkan manfaat listrik negara itu.
"Tahun 2022 ini ada 11 desa dari 5 kecamatan yang belum ter aliri listrik PLN," kata Kabag Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah (Setda) Paser, Usma, di Ruang Rapat Sadurengas Bupati Paser, Selasa (17/5/2022).
Baca Juga
Untuk di Kecamatan Batu Sopang yang belum teraliri listrik PLN di Desa Rantau Buta serta Rantau Layung, masing-masing 40 dan 61 KK. Sementara Kecamatan Tanjung Harapan tersebar di lima desa, yakni Desa Keladen, Labuan Kallo, Selengot, Random, Senipah. Diinformasikan secara keseluruhan terdapat 1.557 KK yang masih menantikan wilayahnya teraliri listrik PLN.
Advertisement
Sedangkan, di Kecamatan Kuaro hanya di Desa Harapan Baru dengan 435 KK, kemudian di Desa Kepala Telake Kecamatan Long Kali terdapat 70 KK yang belum teraliri listrik PLN. Terakhir, di Kecamatan Muara Sama, yakni Desa Luan dan Muara Andeh dengan total keseluruhan 438 KK.
"Penerangan sementara yang digunakan ada PLTS Komunal dan genset," sebut Usma.
Khusus untuk di Desa Muara Andeh Kecamatan Muara Samu, dia mengatakan, akan dibangun pada 2022. Saat ini, tengah berjalan pendistribusian bahan material yang diperlukan. Anggarannya langsung dari PLN.
"Kalau (Muara Andeh) selesai pemasangan listrik PLN tahun ini berarti berkurang satu desa. Sementara, sekarang lagi pengerjaan," bebernya usai pertemuan daring percepatan pembangunan dan pemenuhan listrik di Kabupaten Paser.
Pemasangan Listrik Perlu Bantuan Pemerintah Daerah
Namun, dalam pengerjaan pemasangan listrik PLN, Pemkab Paser diminta untuk membantu. Setidaknya terkait infrastruktur yang dilalui membawa bahan-bahan yang diperlukan, seperti tiang listrik dan sebagainya.
"Pak Bupati sudah menyanggupi dan siap membantu dalam hal pengangkutan barang (komponen pemasangan listrik). Jadi kebutuhan PLN ini dibantu pemerintah daerah terutama transportasi dan infrastrukturnya," tutur Usma.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi andai didapati jembatan terputus atau medan jalan yang sulit dilintasi. Sehingga, saat proses pengerjaan tidak ada kendala, dan pekerjaan berjalan lancar serta selesai tepat waktu.
Dirinya menyebut, pada 2023 paling tidak telah dilakukan peta jalan atau roadmap oleh PLN. "Yang jelas pada 2024 ditargetkan semuanya telah selesai roadmap kelistrikan," tandas dia.
Advertisement