Liputan6.com, Denpasar - Bangkit setelah keterpurukan pandemi menjadi penyemangat pemudi asal Madenan, Singaraja dalam menyuarakan semangat berkeseniannya melalui pagelaran tari.
Anet Charmeis, berkolaborasi dengan beberapa rekan dan teman-temannya semasa kuliah membuat Konser Tari for Charity bertema 'Ngadeg Munggah'.
Acara ini akan dilaksanakan pada Minggu, 22 Mei 2022 bertempat di Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma yang berlokasi di Kemenuh, Mas, Ubud.
Advertisement
Menari, Charity, dan Sebuah Pesan tentang Kepedulian
Ngadeg Munggah diambil dari bahasa Jawa Kuno yang bermakna berdiri tegak. Anet dan kerabatnya akan menampilkan sebuah karya tari yang dipadukan dalam ruang 3 dimensi antara Jawa, Bali, dan modern. Harapan serta pesan moral atas terselenggaranya pagelaran seni ini adalah untuk dapat memberikan pesan mengenai kesetaraan gender.
Di sini mereka hendak menyampaikan tanggung jawab serta hak antara laki-laki dan perempuan yang sama dalam menjalani kehidupan. Tak ada kesempurnaan di dalam diri laki-laki atau perempuan, sehingga gender bukan lagi sebagai penghalang untuk kita berdiri tegak. Itulah sebabnya tak ada lagi perbedaan dalam memperlakukan tiap gender, sehingga tak pelak jadi penghalang untuk berdiri tegak dan menggapai cita.
"Apa pun yang terjadi dalam hidup, kita tetap harus memandang tegak ke depan, menjalaninya dengan berbekal harapan baru," kata perempuan yang menempuh pendidikan seni di ISI Denpasar kepada Liputan6.com, Rabu (18/5/2022).
Advertisement
Kolaborasi dalam Charity
Dalam menyampaikan pesan Ngadeg Munggah, Anet mengajak enam rekannya, yakni Uyah Lengis, Arjuna Sutedja, Agung Putra Dalem, Ns Maransika Putri, Ayu Anantha, dan Finna Dwiyanti.
Pengunjung cukup membayar tiket Rp100.000, dengan jumlah charity atau sumbangan seikhlasnya. Pemesanan tiket dapat menghubungi Instagram @anet_chameis. Hasil dari pagelaran ini akan disumbangkan ke Yayasan Yasa Kerti di Karangasem, Bali.
"Selain tentang kesetaraan dan berbagi dengan anak-anak panti asuhan, kami pun ingin membangkitkan kembali semangat anak muda dalam berkesenian dengan tak menyerah dan berani menunjukkan karya. Mengingatkan tentang betapa pentingnya melestarikan budaya yang kita miliki. Kalau bukan kita yang berdiri tegak, lalu siapa lagi," perempuan cantik berdarah campuran Jawa-Bali itu memungkasi.