Gajah Hamil di Kabupaten Bengkalis Mati Setelah Makan Nanas

Kasus gajah mati di Dusun Pematang Gonting, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, belum terungkap hingga sekarang.

oleh M Syukur diperbarui 01 Jun 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2022, 03:00 WIB
Gajah mati di Kabupaten Bengkalis diduga diracun pakai buah nanas.
Gajah mati di Kabupaten Bengkalis diduga diracun pakai buah nanas. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kasus gajah mati di Dusun Pematang Gonting, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, belum terungkap hingga sekarang. Petugas gabungan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau masih melakukan penyelidikan bersama Polres Bengkalis.

"Penyelidikan gajah mati ini juga dibackup oleh Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Plh Kepala BBKSDA Riau Hartono, Selasa petang, 31 Mei 2022.

Di sisi lain, BBKSDA Riau hingga kini mengaku belum menerima hasil pemeriksaan sampel dari laboratorium yang dikirim beberapa waktu lalu.

Sembari menunggu hasil laboratorium, apakah ada kandungan racun pada sampel yang dikirim itu, petugas gabungan sudah menyisir lokasi. Petugas mencari apakah ada pakan lain di sekitar lokasi.

Pasalnya dalam lambung gajah betina mati dalam kondisi mengandung itu ditemukan buah nanas. Namun, dari penyisiran petugas, di sekitar lokasi tidak ada kebun nanas.

"Itu sebagai parameter, ada kecurigaan, indikasi (nanas) itu sebagai media," ucap Hartono.

Meski ada kecurigaan gajah mati diracun melalui buah nanas tadi, BBKSDA Riau tidak mau terburu-buru menyimpulkan. Hasil pemeriksaan di laboratorium nantilah yang menjadi buktinya.

Hartono menerangkan, gajah mati itu ditemukan di sebuah jalanan yang di pinggirnya ada pohon akasia sebagai tanaman di perusahaan hutan tanaman industri. Di sana juga ada kebun sawit yang tidak diketahui pemiliknya.

Lokasi itu berada di perbatasan PT Riau Abadi Lestari dan PT Arara Abadi. Tidak diketahui apakah perusahaan ini masih satu atau beda grup.

"Posisinya itu di perbatasan, jalur lintas antara dua (perusahaan) itu," kata Hartono.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sudah Berulang Kali

Sebelumnya, dunia konservasi di Riau berduka setelah gajah betina mati pada 25 Mei 2022. Temuan ini menjadi pukulan telak bagi perlindungan mamalia terbesar tersebut karena posisinya sebagai satwa terancam punah selalu terancam keberadaannya.

Apalagi, kejadian gajah atau satwa dilindungi lainnya seperti harimau sumatra di Riau ditemukan mati di sekitar konsesi tak hanya sekali. Di kabupaten yang sama beberapa waktu lalu, juga ada gajah mati karena tersengat arus listrik.

Selain itu, keberadaan gajah juga terancam karena pemburu gading. Di Riau, bukan hanya sekali gajah ditemukan mati dan gadingnya sudah hilang.

Hanya saja dari sejumlah kejadian itu tidak semuanya yang terungkap. Bisa saja kejadian seperti ini terulang kembali karena pelakunya ingin mengulang perbuatannya lagi sebab merasa aman akibat tak tertangkap.

Sebelumnya, gajah mati pada 25 Mei 2022 itu tidak sendirian. Dalam rahim gajah betina berumur 25 tahun itu ada janin yang diprediksi akan dilahirkan dalam waktu dekat. Namun, karena sang induk tewas, janin itu pun ikut mati.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya