Sosok Hitam Bikin Resah Petani Budidaya Lebah di Kabupaten Pelalawan

Petani budidaya lebah di Kabupaten Pelalawan dibuat resah dengan penampakan sosok hitam saat malam hari.

oleh M Syukur diperbarui 07 Jun 2022, 00:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2022, 00:00 WIB
Rekaman penjaga budidaya lebah yang memperlihatkan beruang madu di Kabupaten Pelalawan.
Rekaman penjaga budidaya lebah yang memperlihatkan beruang madu di Kabupaten Pelalawan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Petani lebah madu di Desa Penarikan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, dalam dua pekan belakangan ketar-ketir. Pada malam hari, mereka rutin didatangi tamu tak diundang yang menyasar kotak berisi sarang lebah.

Dalam sepekan, terkadang ada empat kali beruang datang ke lokasi budidaya mereka. Satwa berkuku panjang penyuka madu itu membongkar dan memakan madu yang ada di kotak.

Plt Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Fifin Arfiana Jogasora mengakui adanya lokasi budidaya lebah madu sering didatangi beruang madu.

"Kami menerima laporan ini akhir bulan Mei lalu dan sudah menurunkan tim untuk mitigasi konflik satwa dengan manusia," kata Fifin dalam keterangan tertulisnya.

Fifin menjelaskan, Tim Seksi Konservasi Wilayah I sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Penarikan. Budidaya lebah madu itu diketahui milik Tengku Feri Remu.

"Arealnya di kebun sawit milik Ujang Walet," ucap Fifin.

Tim sudah menganalisa temuan jejak di lokasi yang diduga kuat merupakan milik beruang madu. Hal itu diperkuat dengan rekaman yang dikirim oleh penjaga budidaya ke petugas.

"Menurut penjaga, beruang yang datang tidak hanya satu, ada sampai tiga ekor," jelas Fifin.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saran BBKSDA

Dalam dua pekan belakangan, beruang datang hingga dua kali dalam sepekan ke lokasi. Beruang membongkar kotak lebah dan memakan madu yang merupakan kesukaannya.

"Sepekan ada dua kali datangnya ke lokasi," kata Fifin.

Kepada petugas, pemilik dan penjaga budidaya meminta agar beruang itu ditangkap agar bisa dipindah ke lokasi lain. Tujuannya agar budidaya lebah madu mereka berjalan dengan aman.

Sebagai langkah awal, petugas meminta pemilik budidaya lebah madu memagar lokasi dengan atap seng. Seng dibuat tegak dan rapat agar tidak ada celah bagi beruang madu menyelinap.

Petugas juga meminta penjaga budidaya lebah madu memasang kaleng susu kosong di sekitar seng. Dengan begitu, penjaga tahu kalau ada satwa datang melalui pagar.

"Tujuannya juga mencegah mencegah beruang memanjat atau masuk ke lahan penyimpanan kotak lebah madu tersebut," kata Fifin.

Kepada warga sekitar dan pemilik serta penjaga budidaya, petugas meminta tidak anarkis kepada beruang karena merupakan satwa dilindungi.

"Dapat dikenai sanksi jika menyakiti beruang, kami meminta warga berkoordinasi dalam penanganan konflik ini," jelas Fifin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya