Terus Bertambah, Ribuan Warga Sulawesi Tenggara Beralih ke Kompor Listrik Induksi

Sekitar 2000 orang warga Sulawesi Tenggara mulai beralih ke kompor listrik mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 26 Jun 2022, 23:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2022, 23:00 WIB
Sekitar 2000 orang warga Kota Kendari mulai beralih ke kompor listrik mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Sekitar 2000 orang warga Sulawesi Tenggara mulai beralih ke kompor listrik mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.

Liputan6.com, Kendari - Ribuan warga Sulawesi Tenggara, perlahan mulai beralih ke penggunaan kompor listrik. PLN UPIII Kendari mencatat, sudah ada sekitar hampir 2.000 lebih warga secara resmi yang tercatat sebagai pengguna alat memasak yang dikenal sebagai kompor induksi.

Data ini, didapatkan PLN dari 3 toko partner resmi yang khusus menjual kompor listrik di Kota Kendari dan Kolaka Utara. Data sebanyak ini didapatkan setelah adanya ribuan permintaan kepada PLN Kendari untuk menambah daya. Penyebabnya, toko yang melayani penjualan kompor induksi, memberikan promo tambah daya listrik di setiap rumah.

Data ini, belum termasuk rumah tangga dan pelaku usaha yang sudah diperkirakan lebih dahulu memakai kompor listrik induksi sejak lama. Data PKN diperkirakan bisa bertambah beberapa kali lipat.

Manajer pemasaran dan pelayanan pelanggan PLN UPIII Kendari, Samsul Kamar, program sosialisasi nyaman kompor induksi Sudah berjalan tahun 2020 dan 2021. Pihaknya juga menjamin ketersediaan daya listrik.

"Masyarakat yang akan menambah daya, diberikan keringanan atau harga spesial dengan hanya menbayar Rp150 ribu sudah bisa tambah daya sampai 11.000 watt," ujar Samsul Kamar, Jumat (24/6/2022).

Dia merinci, mulai dari pemilik daya 900 watt seperti di perumahan nasional hingga 12.000 watt, bisa menambah daya usai membeli kompor induksi di wilayah kerja PLN Kota Kendari.

"Kalau warga BTN misalnya pemilik daya 900 wa, bisa tambah ke 1300 wa, 2200 wa sampai 5500 wa, sesuai kebutuhan pelanggan. Ketika melakukan tambah daya dengan program kompor induksi, biaya tetap sama yakni Rp150 ribu," ujarnya.

Dia mengatakan, diluar promo dan hari biasa, pelanggan listrik harus merogoh isi kantung dengan biaya lebih besar. Malah, jumlahnya mencapai jutaan Rupiah.

Terkait jumlah penggunaan listrik meningkat, Samsul Kamar memastikan tidak ada lonjakan. Sebab, pemakaian kompor listrik lebih hemat dari sisi ekonomis.

"Kami sudah hitung, biaya memasak air sebanyak 3 liter hanya sekitar Rp158 rupiah," jelas Samsul.

Menurutnya, cara kerja kompor listrik induksi lebih hemat. Kemudian, harga kompor induksi juga dijual beragam mulai dari Rp300 ribu sampai Rp2 juta.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Cara Mendapat Layanan Tambah Daya

Sekitar 2000 orang warga Kota Kendari mulai beralih ke kompor listrik mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)
Sekitar 2000 orang warga Sulawesi Tenggara mulai beralih ke kompor listrik mengikuti arahan Presiden Joko Widodo.

Supervisor Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Kendari, Jonet mengatakan, untuk ikut program tambah daya, hanya perlu membeli kompor induksi di toko rujukan PLN di Kota kendari.

PLN Kendari juga menyediakan satu toko distributor di Kabupaten Kolaka Utara. Setelah pelanggan membeli kompor, kemudian akan diberikan voucher.

Oleh petugas toko, voucher kemudian diinput di aplikasi PLN mobile saat tambah daya.

"Setelah voucher dimasukan di PLN mobile, paling lambat tambah daya di rumah pelanggan dilayani 5 hari kerja," jelas Jonet.

Samsul Kamar menambahkan, keuntungan kompor induksi yakni masakan cepat mendidih. Kemudian, jenis kompor ramah lingkungan dan lebih mengutamakan green environment.

"Dari sisi kebersihan dan keamanan, juga sangat baik. Ketika kompor disentuh tangan, tidak panas. Kemudian, tak ada bahan bakar yang berceceran," jelas Samsul Kamar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya