Delegasi Indonesia Ikuti Konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara di Kuala Lumpur

Pemerintah Negara Malaysia melalui Kementerian Agama Malaysia, bekerjasama dengan Liga Muslim Dunia, menggelar konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara di Kuala Lumpur.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2022, 01:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2022, 01:00 WIB
Delegasi Indonesia Ikuti Konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara di Kuala Lumpur
Pemerintah Negara Malaysia melalui Kementerian Agama Malaysia, bekerjasama dengan Liga Muslim Dunia, menggelar konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara di Kuala Lumpur (Dok. Humas Konfensi Ulama Muslim Tenggara / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Negara Malaysia melalui Kementerian Agama Malaysia, bekerjasama dengan Liga Muslim Dunia, menggelar konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara dan Dunia di Kuala Lumpur, Kamis (26/6/2022) lalu.

Dalam konferensi tersebut, dihadiri Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob, Menteri Agama Malaysia Datuk Haji Idris bin Haji Ahmad, Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Dr Muhammad bin Abdul Karim Al Issa, serta ulama, mufti, dan cendekiawan Muslim se-Asia Tenggara.

Para peserta yang hadir berasal dari negara Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, Filipina, Thailand, Kamboja, Maldive, Banglades, India, Pakistan, Srilangka, Nepal, China, Jepang dan Australia.

Indonesia mengirim delegasinya dalam Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia diantaranya yakni Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) DR. (HC). H. Syafruddin Kambo, Habib Jindan bin Novel, Wakil Sekjen DMI/Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH Anizar Masyhadi, KH Ahmad Fahrur Rozi dari MUI dan PBNU, Ketua BKPRMI Said Al-Idrus, serta Direktur Program DMI H Buyung Wijaya dan Muhammad Faros.

Delegasi Indonesia, Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) DR. (HC) Syafruddin Kambo, Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, dengan jumlah umat Islam seluruhnya di dunia, yakni sekitar 2 miliar.

“Seharusnya umat Islam menyiapkan diri untuk menghadapi tatanan dunia baru, menciptakan iptek yang semakin maju, membangkitkan ekonomi keumatan, dan mengembangkan gerakan zakat dan wakaf untuk membangun kembali peradaban Islam di dunia yang pernah berjaya di muka bumi,” ujarnya di Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Dalam sambutannya Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa mengapresiasi Pemerintah Malaysia, atas prakarsanya dalam pelaksanaan Konferensi Ulama Asia Tenggara.

Dirinya bangga dengan adanya pertemuan luar biasa yang menyatukan para ulama, di negara-negara yang memiliki kepentingan dan bobot di peta dunia Islam dan dunia, yaitu negara-negara Asia Tenggara.

"Kami senang bahwa konferensi ini menjadi awal yang baik bagi sebuah majelis permanen yang para ulamanya akan bertemu dari waktu ke waktu di bawah payung global umat Islam yaitu Liga Muslim Dunia," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ulama Islam Dunia

Delegasi Indonesia Ikuti Konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara di Kuala Lumpur
Pemerintah Negara Malaysia melalui Kementerian Agama Malaysia, bekerjasama dengan Liga Muslim Dunia, menggelar konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara di Kuala Lumpur (Dok. Humas Konfensi Ulama Muslim Tenggara / Liputan6.com)

Dia menjelaskan, kehidupan di dunia yang penuh dengan kemajemukan harus didasari saling menghormati dan toleransi. Bahkan Allah SWT telah menciptakan manusia bersuku suku dan berbangsa-bangsa, sehjngga kemajemukan yang ada di dunia harus dijaga. Yang akan tercipta kehidupan didunia yang penuh dengan kedamaian.

Menurutnya, keragaman manusia dan perbedaannya, terutama agama adalah takdir ilahi yang ditetapkan berdasarkan hikmah Sang Pencipta,

"Selama perbedaan agama dan etnis adalah masalah universal yang tidak dapat dinihilkan, maka setidaknya yang harus dilakukan setiap orang untuk memastikan koeksistensi yang ‘aman dan adil’. Yakni dengan mencegah perbedaan berubah menjadi kebencian dan permusuhan terhadap yang layak," ujarnya.

Syaikh Dr Muhammad juga meminta agar Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia, dapat menghasilkan rumusan-rumusan langkah-langkah strategis. Terutama dalam persatuan ulama Islam dunia dibawah naungan Liga Muslim Dunia.

Liga Muslim Dunia

Delegasi Indonesia Ikuti Konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara di Kuala Lumpur
Pemerintah Negara Malaysia melalui Kementerian Agama Malaysia, bekerjasama dengan Liga Muslim Dunia, menggelar konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara di Kuala Lumpur (Dok. Humas Konfensi Ulama Muslim Tenggara / Liputan6.com)

"Pertemuan ulama ummat Islam pada satu tingkatan dan level yang sama, untuk kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah-masalah besar," ucapnya.

Dia mengatakan, Liga Muslim Dunia selalu dengan senang hati mendukung konferensi apa pun yang menyatukan suara ulama ummat Islam, terutama pada permasalahan-permasalahan utama ummat ini.

Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Bin Yaqoub berterima kasih pada Liga Muslim Dunia, atas penyelenggaraan konferensi ini di bawah syi’ar Persatuan

"Saya bangga Malaysia dipilih untuk menjadi tuan rumah konferensi oleh Liga Muslim Dunia. Ini merupakan pengakuan terhadap negara kita, dan menyoroti Islam sebagai agama harmoni, aman dan makmur dalam multi-etnis dan multi-agama. Perwakilan dari luar negeri, khususnya para Ulama Muslim yang menghadiri konferensi ini," ucapnya.

Perkuat Persatuan

Delegasi Indonesia Ikuti Konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara di Kuala Lumpur
Pemerintah Negara Malaysia melalui Kementerian Agama Malaysia, bekerjasama dengan Liga Muslim Dunia, menggelar konferensi Ulama Muslim Asia Tenggara di Kuala Lumpur (Dok. Humas Konfensi Ulama Muslim Tenggara / Liputan6.com)

Dalam Liga Muslim Dunia di bawah kepemimpinan Sekjennya Syaikh Muhammad Abdul Karim Al Issa, terus mengkampanyekan Wasatiiyat Islam dan perdamaian ke seluruh dunia.

Dalam konferensi tersebut, mereka mengapresiasi persetujuan Perdana Menteri Malaysia untuk membentuk Majelis Ulama Asia Tenggara di Kuala Lumpur di bawah payung Liga Muslim Dunia.

Para peserta konferensi juga merekomendasikan untuk memperkuat persatuan ummat dengan berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah wal Jamaa’ah, untuk memastikan bahwa ajaran Islam sampai kepada masyarakat dengan cara dan pendekatan yang benar.

Konferensi juga menekankan bahwa perbedaan-perbedaan yang terjadi di antara umat Islam harus dihentikan. Serta harus memainkan peran yang lebih efektif dan berkomitmen kepada persaudaraan Islam dan saling bersolidaritas untuk membangun ‘Khairu Ummah’.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya