Liputan6.com, Bandung - Menjadi jomblo di usia 20 sampai 30-an seringkali membawa kecemasan. Undangan pernikahan semakin banyak, status tunangan terlihat setiap minggu di story Whatsapp, juga kabar kelahiran buah hati dari teman-teman di media sosial.
Baca Juga
Advertisement
Akibatnya, keinginan menikah semakin tinggi. Padahal perjalanan dalam bahtera pernikahan tidak semudah itu.
Maka dari itu, bagi kaum jomblo yang ingin buru-buru menikah, pikirkan terlebih dulu. Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum menikah.
Selain memiliki kestabilan ekonomi, memilih pasangan juga perlu penyaringan yang matang. Tidak hanya sekadar cinta, memilih partner sehidup semati perlu waktu dan tidak asal-asalan.Â
Lalu apa saja yang harus dibicarakan saat penyaringan pasangan hidup?
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Visi dan Misi
Mungkin terdengar berlebihan, tetapi ini adalah hal yang harus diketahui. Kita mesti tahu visi dan misi seseorang mengapa ingin menjalin pernikahan.
Jika visi dan misinya terdengar tidak sesuai dengan keyakinan kita, maka kamu bisa meninggalkannya lebih awal. Daripada saat pernikahan kamu justru tersiksa dengan ketidaksamaan visi dan misi tersebut.
Advertisement
Keuangan
Jika sejak awal pasangan kamu ogah membicarakan keuangan, maka kamu bisa balik kanan lebih awal. Keuangan adalah pondasi penting dalam menjalin pernikahan.
Maka dari itu, penting sekali keuangan dibicarakan mulai dari sumber pendapatan, kemana uang tersebut dibelanjakan, apa saja kewajiban yang harus dikeluarkan, dan bagaimana teknis mengatur keuangan dalam pernikahan.
Jangan lupa, utang piutang yang dimiliki. Apakah ia memiliki cicilan, utang keluarga, menafkahi orang tua, dan lain-lain. Pasalnya, jika sejak awal tidak diketahui, bisa jadi kamu akan kaget setelah tahu di tengah pernikahan.
Mimpi Masing-masing
Nyatakan mimpi masing-masing yang ingin dilakukan. Apakah dia bisa menerima mimpi-mimpi kita?
Misalnya, mimpi mencapai karier yang diinginkan di perusahaan tempat bekerja, ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri, atau memberangkatkan haji kedua orang tua. Semua harus dibicarakan.
Advertisement
Pekerjaan Domestik dan Tempat Tinggal
Setelah menikah, mau tinggal di mana? Hal itu perlu dibicarakan sebelum menikah.
Apakah kamu langsung menyewa rumah, membeli rumah baru, atau tinggal di rumah mertua. Setelah itu, bicarakan soal pekerjaan rumah tangga.
Tentukan kesepakatanmu akan pekerjaan domestik karena membangun rumah tangga tidak hanya berat sebelah, semua harus berdasarkan kesepakatan.
Penulis: Fathia Uqimul Haq