Ironi, Siswa SD Cirebon Terpaksa Belajar di Luar Kelas Imbas Kondisi Kelas Nyaris Ambruk

Berdasarkan penuturan dari pihak sekolah, hampir setiap tahun mengajukan rehab bangunan baru ke Disdik Kabupaten Cirebon.

oleh Panji Prayitno diperbarui 03 Agu 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2022, 08:00 WIB
Ironi, Siswa SD Cirebon Harus Belajar di Luar Kelas Imbas Kondisi Bangunan Memprihatinkan
Sebagian kondisi ruang kelas di SDN 3 Kalimeang memprihatinkan. Foto (Istimewa)

Liputan6.com, Cirebon - Siswa di SDN Kalimeang 3 Desa Kalimeang Kecamatan Karangsembung Kabupaten Cirebon sudah bertahun-tahun melakukan aktivitas belajar di luar kelas.

Kondisi bangunan di SDN Kalimeang 3 Desa Kalimeang Kecamatan Karangsembung Kabupaten Cirebon memprihatinkan. Bagian atap kelas diketahui rusak parah bahkan sewaktu-waktu bisa ambruk.

Bahkan, seringkali KBM digabung antara kelas 1, 2, dan 3 di dalam ruang kelas yang kondisinya masih aman untuk dipakai. Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan pendidikan Kabupaten Cirebon, Siswanto Hartoyo.

Siswanto yang juga warga Desa Kalimeang ini menuturkan, kondisi SDN di desanya itu sungguh memprihatinkan. Dari tujuh lokal bangunan yang ada, hanya tersisa empat lokal saja yang kondisinya masih bisa digunakan.

"Sementara tiga lokalnya sudah rata dengan tanah. Alhasil, siswa memakai ruang belajar dengan berdesak-desakan, sisanya belajar di teras sekolah. Sudah hampir lima tahun ini Pemkab Cirebon khususnya Dinas Pendidikan, seolah tutup mata," kata Siswanto, Selasa (2/8/2022).

Ia mengaku, berdasarkan penuturan dari pihak sekolah, hampir setiap tahun mengajukan rehab bangunan baru ke Disdik Kabupaten Cirebon. Namun, sampai sekarang belum ada respon dari dinas terkait.

Menurutnya, persoalan tersebut adalah persoalan serius dan harus disikapi oleh Bupati Cirebon Imron. Seharusnya, waktu lima tahun adalah limit waktu yang cukup lama, yang harusnya bisa dievaluasi Disdik Kabupaten Cirebon. Namun pada kenyataannya, Disdik tidak merespon sama sekali.

 

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Pemerintah Tidak Tahu

"Ini bukan respon lambat lagi, tapi lebih kepada tidak ada respon dari Disdik Kabupaten Cirebon. Sarpras harusnya cepat bergerak ketika ada usulan sekolah rusak. Yang lain cepat, kenapa untuk Desa Kalimeang tidak direspon," ungkapnya.

Siswanto mengaku, dalam waktu dekat akan melakukan audensi baik dengan bupati maupun Kadisdik. Pihaknya ingin mempertanyakan perihal pengajuan perbaikan SDN Kalimeang 3 yang tidak pernah di setujui.

Sedangkan untuk pengajuan kembali, menurutnya pihak sekolah sudah mengaku kapok.

"Saya sudah tanya kenapa tidak mengajukan perbaikan dan ruang kelas baru, mereka mengaku kapok. Wajar, karena selama lima tahun pengajuan mereka tidak pernah di acc," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Kepala SDN 3 Kalimeang, Wanto mengaku, belum bisa memberikan keterangan secara detail tentang kondisi sekolahnya yang rusak berat tersebut. Karena dirinya baru menjabat di SDN setempat satu tahun ini.

"Saya baru setahun sih jadi kepala sekolah di situ," katanya.

Sementara itu, Kabid SD Disdik Kabupaten Cirebon, Heri Purnama mengaku kaget dengan persoalan tersebut. Dirinya malah tidak habis pikir, mengapa rusaknya SDN Kalimeang 3 sampai tidak terdeteksi Disdik.

Saat ditanya ke bagian Sarpras, Heri mengaku, malah yang muncul ajuan pembangunan WC untuk SD tersebut.

"Saya malah tidak tahu SDN 3 Kalimeang rusak parah. Nanti saya akan meninjau ke lokasi, supaya saya tahu pasti seberapa parah kerusakannya," ujar Heri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya