Liputan6.com, Manado - Ingin menepi sejenak dari penatnya suasana perkotaan? Ada satu lokasi yang menarik untuk didatangi, letaknya di pinggiran Kota Manado.
Puncak De Corlano Manado menjadi pilihan favorit bagi warga yang ingin menikmati suasana perbukitan yang asri, tetapi jaraknya tak jauh dari Kota Manado.
Untuk sampai ke lokasi Puncak De Corlano, para travelers bisa menggunakan kendaraan pribadi dan dibantu aplikasi Google Maps dan hanya butuh waktu sekitar 20 menit dari pusat Kota Manado.
Advertisement
Baca Juga
Para pengunjung juga tak perlu repot-repot membawa persediaan makanan, karena ada juga Cafe De Corlano yang menyediakan berbagai menu makanan tradisional Manado.
Berlokasi di puncak Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulut, De Corlano menawarkan view Kota Manado yang indah.
Selain bisa melihat gagahnya Gunung Manado Tua yang tinggi menjulang, serta keelokan Pulau Bunaken, dari De Corlano para pengunjung juga bisa melihat laut lepas, bukit, kebun, serta gunung berapi.
Selain bisa dijadikan tempat healing, Puncak De Corlano juga sering dijadikan lokasi pesta mulai dari resepsi, akad, ulang tahun, atau acara syukuran lainnya.
“Kami juga menyediakan sound system, kursi, meja, fasilitas dekorasi, catering hingga pendopo,” kata owner De Corlano, Theresia Mokalu.
Di atas puncak sini juga ada kolam renang. Kalau untuk tiket masuk ke lokasi De Corlano untuk sekedar foto dan menikmati pemandangan alam pengunjung dikenakan biaya Rp 10 ribu per orang.
Yang ingin menginap, dan menikmati malam, De Corlano menyiapkan sejumlah cottage dengan harga yang terjangkau.
Diskusi AJI Manado di Puncak De Cornalo
Akhir pekan lalu, Sabtu – Minggu (13-14/8/2022), puluhan anggota AJI Manado berkumpul di De Corlano menggelar berbagai acara.
Mulai dari diskusi, penguatan nilai-nilai AJI, hingga menikmati suguhan ikan bakar khas Manado. Rangkaian kegiatan ini terkait dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 28 AJI.
Ketua AJI Manado Fransiskus Marselino Talokon memimpin jalannya diskusi yang dikuti puluhan anggota AJI Manado yang tersebar di berbagai daerah.
Mulai dari Bolmong Selatan, Kotamobagu, Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Manado, Minahasa Utara hingga Kepulauan Sitaro.
“Dengan semangat HUT ke 28 AJI, kita yang tergabung di AJI Manado harus tetap konsisten memperjuangkan nilai-nilai AJI yaitu kemerdekaan pers, profesionalisme serta kesejahteraan pekerja media,” ujar Fransiskus Marselino Talokon.
Dalam kesempatan itu, puluhan anggota AJI Manado yang hadir diberikan kesempatan untuk berbicara menyampaikan pengalaman serta harapannya bersama AJI.
“Ini kesempatan bagi kita untuk belajar, terutama kawan-kawan yang lebih muda. Karena sudah waktunya kalian yang muda-muda ini eksis dan memimpin AJI Manado,” ujar Ronny Buol, Majelis Etik AJI Manado.
Mikael Labaro, salah satu anggota baru AJI Manado, menyatakan bersyukur bisa bergabung bersama AJI karena banyak mendapat pengalaman serta ilmu jurnalistik.
“Saya bersyukur bergabung dengan AJI Manado, punya banyak jaringan serta ilmu dan ketrampilan yang diperoleh,” ujar Mikael Labaro.
Sekretaris AJI Manado Finne Wolajan mengharapkan, semoga kedepan semua anggota bisa terus bersama sebagai sebuah keluarga besar AJI Manado.
“Kiranya berbagai hal yg kita diskusikan bisa kita jalankan bersama dalam organisasi ini,” ujarnya.
Rangkaian acara di akhir pekan itu semakin semarak dengan agenda bakar-bakar ikan, yang disantap dengan dabu-dabu atau sambal khas Manado.
Simak juga video pilihan berikut:
Advertisement