Tawuran Antarwarga Nodai Pesta Kemeriahan HUT ke-77 RI di Garut

Puncak pesta kemeriahaan HUT ke-77 RI di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dinodai tawuran antar dua kelompok warga.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 18 Agu 2022, 07:57 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2022, 07:57 WIB
Keributan terjadi di Jalan raya Cijapati, Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Garut sekitar pukul 10.00 Rabu pagi, setelah upacara HUT Kemerdekaan RI selesai dilakukan warga. (LIputan6.com/Jayadi Supriadin)
Keributan terjadi di Jalan raya Cijapati, Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Garut sekitar pukul 10.00 Rabu pagi, setelah upacara HUT Kemerdekaan RI selesai dilakukan warga. (LIputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Puncak pesta kemeriahaan HUT ke-77 RI di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dinodai tawuran antar dua kelompok warga. Tawuran antarwarga pecah saat mereka melakukan aksi pawai Kemerdekaan RI. 

Dalam video berdurasi 30 detik yang telah beredar di media sosial (Medsos) warga Garut. Puluhan massa yang berasal dari kedua kubu, terlihat saling melancarkan adu jotos menggunakan tangan kosong.

Diduga keributan itu terjadi di Jalan raya Cijapati, Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Garut sekitar pukul 10.00 Rabu pagi (17/8/2022), setelah upacara HUT Kemerdekaan RI selesai dilakukan warga.

Saling adu jotos dipicu salah faham di antara salah satu peserta pawai 17 Agustusan, keributan pun akhirnya pecah yang melibatkan banyak peserta pawai dari kedua kubu.

Terlihat mereka berusaha saling melerai namun gagal, hingga akhirnya petugas berhasil meredakan ketegangan di kedua kubu.

Belakangan diketahui jika tawuran itu dipicu aksi salah faham yang melibatkan F (17) dan E (18). "Saudara E ini punya teman yang ternyata punya saudara kembar, saat E ini merangkul F karena mirip namun F tidak terima," ujar Kepala Desa Karangmulya, Edi Tito.

Saudara F yang tidak terima mendapat rangkulan itu karena tidak mengenali E, akhirnya cekcok hingga berujung perkelahian massa di antara kedua kubu.

Bupati Garut Rudy Gunawan menyayangkan kejadian itu. Menurutnya, hal itu tidak mesti terjadi, jika kedua kubu menahan diri, terlebih saat pesta perayaan Kemerdekaan RI.

"Semoga tidak terulang lagi kejadian seperti itu," katanya.

Kejadian itu akhirnya reda setelah petugas gabungan TNI-Polri tiba di lokasi kejadian untuk meredakan situasi.

"Kami tidak akan menempuh jalur hukum, kami mohon maaf kepada masyarakat dan netizen yang menonton video viral ricuh untuk menghapus video tersebut," ungkap Edi Tito.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya