Liputan6.com, Polewali Mandar - Ritual 'mapparondong lopi' menandai pelepasan peserta Festival Sandeq 2022 Indonesia Mendukung IKN, Rabu (31/08/22). Ritual itu merupakan cara para Passandeq (awak perahu sandeq) meminta berkah tuhan, memahami alam dan menjaga hubungan sosial masyarakat.
Sebanyak 35 perahu sandeq ambil bagian dalam festival ini, terdiri dari 28 perahu Sandeq dan 7 perahu Sandeq klasik. Mereka akan mengarungi lautan dengan jarak tempuh mencapai 552 kilometer atau 321 mil laut dari Sulawesi Barat menujuk ke Kalimantan Timur.
Ada 5 etape yang harus ditaklukkan para Passandeq dalam festival perahu tercepat tanpa mesin di dunia itu untuk sampai ke titik . Untuk etape pertama, Passandeq berlayar dari tempat pelepasan Pantai Tanjung Silopo, Polewali Mandar ke Pantai Bangga'e Majene dengan jarak tempuh 60 kilometer atau 37 mil laut.
Advertisement
Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik mengatakan, dia sangat bangga kepada Passandeq atas semangat mereka untuk melestarikan budaya maritim. Menurutnya, sandeq merupakan mahakarya maritim yang dititipkan Sang Pancipta kepada Sulawesi Barat.
"Kita senantiasa bertekad untuk melestarikan kegiatan ini sebagai tanggungjawab kita kepada leluhur dan tuhan yang sudah memberikan Sandeq yang mana merupakan sebuah karya luar biasa," kata Akmal usai pelepasan perahu Sandeq di Pantai Tanjung SilopoÂ
Akmal mengungkapkan, perahu Sandeq akan menjadi ikon Sulawesi Barat, karena bentuknya yang kecil namun memiliki nyali yang besar untuk mengarungi lautan luas. Dia juga berharap Festival Sandeq ini menjadi titik bangkit bagi Sulawesi Barat untuk berkolaborasi dan bersinergi.
"Kita berharap, event kita ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong masyarakat kita untuk peduli dengan mahakarya maritim Indonesia yang ada di Sulawesi Barat yaitu Sandeq," tutup Akmal.
Akmal menambahkan, pada pelaksanaan Festival Sandeq berikutnya akan merubah rute lomba dengan melalui seluruh kabupaten yang ada di pesisir provinsi ke-33 itu. Hal itu bertujuan untuk melibatkan seluruh daerah guna membangun persatuan dan kesatuan untuk kemajuan Sulawesi Barat.
"Tahun depan kita akan laksanakan, dimulai dari Pasangkayu dan finish di Polman, ini adalah salah satu even untuk merakit persatuan kita di Sulawesi Barat," tutup Akmal.