Liputan6.com, Palu - Salah satu langkah mewujudkan ketangguhan bencana itu mulai digagas dengan membuka ruang kolaborasi dengan Alumni Teknik Universitas Tadulako (Untad).
Baca Juga
Advertisement
“Banyak peluang yang harusnya diambil SDM Teknik lokal. Pemkot akan memberi dukungan. Kita harus sama-sama membuat kota ini kuat,” Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengatakan saat berdiskusi dengan Alumni Teknik Untad, Sabtu (3/9/2022).
Hadianto bahkan secara khusus menantang para Alumni Teknik yang ada di Kota Palu membuat karya-karya yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Alumni Teknik Untad, Arwan Ibrahim mengungkapkan kontribusi SDM Teknik Untad bukan hanya sekadar keinginan, melainkan menjadi tanggung jawab keilmuan.
Arwan menceritakan, setelah bencana tahun 2018 di Palu, SDM teknik lulusan Untad banyak mengambil peran membangun hunian penyintas bencana baik darurat maupun hunian tetap. Namun, itu saja dirasa belum cukup lantaran tingginya ancaman bencana, sementara kemampuan adaptif warga belum terbangun.
Arwan mengatakan, enam poin untuk membangun Kota Palu yang tangguh bencana paling tidak harus dimiliki. Di antaranya, kesadaran dalam membangun rumah tahan gempa, peningkatan kapasitas jasa konstruksi tentang membangun konstruksi tahan gempa, serta kajian desain dan teknologi “Emergency Shelter” atau Hunian Darurat.
"Kami ingin pengetahuan dan keahlian dari para alumni teknik bisa juga dimiliki warga," kata Arwan.