Kembali Duduki Gedung DPRD, Ratusan Mahasiswa Garut Desak Pemakzulan Presiden

Selain menolak kenaikan BBM, ratusan mahasiswa Garut mendorong dan meminta DPRD Garut atau DPR RI untuk memakzulkan presiden dan wakil presiden serta mengevaluasi jajaran kabinet.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 08 Sep 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2022, 08:00 WIB
Ratusan mahasiswa Garut kembali menduduki Gedung DPRD Garut menyuarakan penolakan kenaikan harag BBM Bersubsidi oleh pemerintah. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Ratusan mahasiswa Garut kembali menduduki Gedung DPRD Garut menyuarakan penolakan kenaikan harag BBM Bersubsidi oleh pemerintah. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir, ratusan mahasiswa Garut, Jawa Barat kembali menduduki gedung Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Garut, dalam aksi demo penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Kali ini tuntutan mereka meminta upaya pemakzulan atau penggulingan pemerintahan yang sah Joko Widodo–Ma’ruf Amin.

"Kelima, mendorong dan meminta DPRD Garut atau DPR RI untuk pemakzulan Presiden dan Wakil Presiden dan mengevaluasi jajaran kabinet," ujar Koordinator Lapangan (Korlap Aksi) Pramudita Nugraha, dalam aksi demo lanjutan menolak kenaikan harga BBM di Gedung DPRD Garut, Rabu (7/9/2022).

Selain poin pemakzulan Presiden dan Wakil Presiden, ada empat poin lain tuntutan aksi mahasiswa gabungan dari PMII, HMI, KAMMI, GMNI dan BEM se-Garut tersebut.

Pertama mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Garut menolak kenaikan BBM. Kedua, mendesak Presiden dan Wakil Presiden bersama jajarannya menurunkan harga BBM bersubsidi.

Ketiga, berantas dan tangkap mafia BBM, karena diduga banyak pendistribusi tidak tepat sasaran. Keempat, meminta pemda Garut mendesak pemerintah pusat menurunkan harga BBM.

"Kami BEM Se-Kabupaten Garut, OKP Cipayung plus bersama ormas masyarakat dan santri dan pedagang sepakat menolak kenaikan harga BBM ini," kata dia.


Bupati Rudy Dukung Aksi Mahasiswa

Ratusan mahasiswa Garut kembali menduduki Gedung DPRD Garut menyuarakan penolakan kenaikan harag BBM Bersubsidi oleh pemerintah. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Ratusan mahasiswa Garut kembali menduduki Gedung DPRD Garut menyuarakan penolakan kenaikan harag BBM Bersubsidi oleh pemerintah. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Mahasiswa BEM Institut Teknologi Garut itu menyatakan, awalnya aksi demo menolak kenaikan harga BBM bersubsidi bakal dilaksanakan sebelum kenaikan, tetapi lambannya koordinasi membuat aksi penolakan dilangsungkan setelah kenaikan.

"Kegiatan kita sekarang lebih terarah dan aksi kita lebih tersampaikan, sehingga kita memaksimalkan dulu perihal kajian, massa aksi, dan perihal suara penolakan kenaikan harga BBM," kata dia.

Bupati Garut Rudy Gunawan mendukung upaya mahasiswa. Pihaknya mendukung aksi penolakan kenaikan harga BBM bersubsisi itu.

"Kenaikan BBM ini berdampak pada beban masyarakat Garut," kata dia.

Untuk mendukung rencana itu, lembaganya segera melakukan upaya untuk mengurangi beban masyarakat salah satunya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM, dan program stimulan lainnya.

“Ini merupakan komitmen bersama kami dengan para mahasiswa yang hari ini hadir di DPRD Garut kali ini,” kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya