Liputan6.com, Pekanbaru - Misteri penemuan mayat di basement DPRD Riau akhirnya terungkap. Polresta Pekanbaru menyatakan kematian korban bernama Fitria (FY) di dalam mobil di parkiran itu merupakan bunuh diri, bukan pembunuhan.
Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Pria Budi SIK melalui Kasat Reskrim Komisaris Andrie Setiawan menjelaskan, petugas tidak menemukan unsur kekerasan oleh orang lain pada tubuh korban. Itu diperkuat dengan hasil autopsi yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
Advertisement
Baca Juga
Selama mengusut kasus ini, petugas menemukan sejumlah fakta. Di antaranya, korban sempat swafoto atau selfie dan mengirimkannya ke salah satu teman sebelum bunuh diri.
"Itu terekam di telepon genggam korban, ada komunikasi," kata Andrie, Jumat petang, 16 September 2022.
Selain itu, korban juga sempat berkomunikasi dengan anaknya. Korban meminta maaf jika selama hidupnya ada kesalahan sebelum bunuh diri di DPRD Riau.
"Untuk komunikasi sudah ditelusuri, penyidik mendatangi teman korban (yang dikirim foto) di Kepulauan Riau untuk mendapatkan informasi apa yang diberikan," jelas Andrie.
Andrie menjelaskan, korban juga sempat berkomunikasi dengan guru spiritualnya inisial SN. SN merupakan tempat korban selama ini melakukan rukyah dan berobat.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sempat Bertengkar dengan Suami Siri
Di sisi lain, Andrie tak menampik bahwa korban dan seorang pria inisial F sempat bertemu pada pagi harinya. Keduanya berniat pergi sarapan bersama saksi lainnya AM.
Hanya saja, mereka tidak jadi keluar dari kompleks DPRD Riau karena korban dan F ribut. Dalam keributan itu sempat terjadi sentuhan fisik yang menyebabkan luka memar pada korban maupun saksi F.
"Keributan di mobil, posisinya itu di dekat lapangan tenis DPRD Riau," kata Andrie.
Usai keributan itu, korban pergi ke basement DPRD Riau dengan mobilnya. Sementara F pergi ke tempat lain hingga akhirnya korban ditemukan meninggal keesokan harinya.
"Keributan itu terjadi pada Jumat (pekan lalu), keributan tidak di basement," ujar Andrie.
Sementara itu, Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Pria Budi menjelaskan antara korban dan F punya hubungan asmara. Keduanya sudah 4 tahun menjalani pernikahan siri.
"Keduanya tidak tinggal serumah," kata Pria.
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
Advertisement