Banjir Bikin Desa Asam Jelai Ketapang Lumpuh Total, Sembako Kritis Stok Elpiji Habis

Krisis sembako mengancam warga Desa Asam Jelai, Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, akibat banjir yang belum juga surut

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2022, 09:34 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2022, 09:34 WIB
Banjir
16.811 jiwa dari 4.679 kepala keluarga di Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, terdampak banjir (BNPB)

 

Liputan6.com, Jakarta - Krisis sembako mengancam warga Desa Asam Jelai, Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, akibat banjir yang belum juga surut. 

Kepala Desa Asam Jelai, Joni, mengatakan akses jalan yang sulit akibat banjir membuat bantuan sembako butuh waktu lama untuk sampai ke lokasi. 

"Krisis sembako karena bantuan sembako untuk warga yang terdampak bencana banjir sulit sampai ke Desa Asam Jelai karena akses jalan darat ke wilayah itu masih terendam banjir," kata Joni dikutip Antara, Jumat (21/10/2022).

Joni menjelaskan, aktivitas masyarakat di Desa Asam Jelai lumpuh total karena banjir yang terjadi sudah seminggu lebih itu.

"Ketinggian air banjir di wilayahnya kami pada badan jalan bisa mencapai lima hingga enam meter, bahkan ketinggian air di dalam rumah sampai lima meter," ungkapnya.

Menurut catatan, rumah yang terendam banjir di Desa Asam Jelai sebanyak 197 unit, yang meliputi 254 kepala keluarga dan 826 jiwa.

Sementara kerugian dan kendala warga di desanya cukup banyak, di antaranya tidak adanya lagi stok elpiji dan toko-toko tutup karena barang dagangan warga habis tenggelam.

"Tidak adanya alat atau perahu untuk mengevakuasi warga kami dan terbatasnya fasilitas untuk pengungsian," katanya.

Kemudian, menurut dia jauhnya jarak desa untuk ke rumah puskesmas apalagi ke rumah sakit.

"Sulitnya evakuasi masyarakat pada malam karena tidak adanya PLN atau listrik. Bahkan susah melakukan komunikasi karena sulitnya jaringan internet," ujarnya.

 

Aktivitas Warga Lumpuh Total

Joni menambahkan memang bantuan sudah pernah ada seperti dari pihak kecamatan, perusahaan, Paroki Tanjung, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan anggota DPRD Provinsi Kalbar.

"Hari ini bantuan sembako baru bisa kami salurkan ke warga, berupa beras lima kilo, mi instan 11 bungkus, susu, sarden, minyak goreng. Pakaian bekas dapat satu lembar per satu KK, pempres dapat tiga lembar, susu satu kotak per 1 KK yang memiliki balita," katanya.

Ia berharap pihak terkait bisa memberikan perhatian khusus ke desanya, karena semua warga terdampak banjir dan aktivitas pekerjaan seratus persen lumpuh total.

"Terlebih saat ini ketersediaan sembako sudah sangat terbatas," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya