Caretanah Kopalah Kantor Disdik Bhengkalan Ngetter e Bektonah e Glidhe KPK

Sobung berkas se esambih pamareksah KPK deri Kantor Disdik Bhengkalan

oleh Musthofa Aldo diperbarui 28 Okt 2022, 01:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 01:00 WIB
Dinas Pendidikan
Selama menggeledah berbagai instansi di Kabupaten Bangkalan, penyidik KPK selalu dikawal polisi (Musthofa Aldo)

Liputan6.com, Bangkalan - Kepala kantor nheng e Kabupaten Bhengkalan, se kantorrah e glide KPK, omomah tak kasokan enyatanyaeh media. Tapeh laen sareng Bambang Budi Mustika.

Kopalah Kantor Dinas Pendidikan Bhengkalan panekah poron ajeweb pertanyaan se eyajuagih wartawan salastarenah e glide KPK.

Paropanah Bambang panekah poron ewawancara karenah minorot sorat deri pamareksah, sobung dokumen otabenah berkas se ebektah KPK deri kantorrah.

"Sareng kauleh etunju' aginah sorat deri KPK, namong tak kengeng efoto," Caepon Bambang sambih mataoh lembheren sorat derih KPK.

Namong kakdinto, Bambang aromasah ngetter ebekotonah pamareksah KPK mareksah kantorrah. Napapole kantorrah dhibi' termasok sepaleng awwal epareksah KPK.

Saamponnah kantorran Bambang, pamareksah sebennyakna pettong oreng, agiliren mareksah sadejenah ruangan se bhedeh neng geddung Diknas.

"Kaulah ngetter pak, tape samangken ampon leggeh pekkeran," Caepon Bambang edampingih staf epon.

 

Berita tersebut menggunakan Bahasa Madura. Penggunaan bahasa daerah ini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan perayaan Bulan Bahasa, menghargai keragaman Indonesia.

Cerita Kepala Disdik Bangkalan Gemetar Saat Digeledah KPK

KPK
Usai menggeledah rumah dinas bupati Bangkalan, penyidik KPK memasukkan koper merah ke bagasi mobil. (Musthofa Aldo)

Kepala dinas di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang kantornya digeledah KPK umumnya menghindari wawancara. Namun, tidak bagi Bambang Budi Mustika.

Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan ini justru bersedia diwawancara seputar penggeledahan KPK di kantornya.

Rupanya Bambang mau diwawancara karena menurut surat dari penyidik yang dia terima, penyidik KPK tidak menemukan dokumen mereka cari.

"Ini saya tunjukkan surat dari penyidik, tapi jangan difoto," kata Bambang sambil memperlihatkan kalimat 'tidak ditemukan' dalam surat tersebut.

Meski begitu, Bambang mengaku gemetaran ketika tahu ada penyidik KPK yang datang. Apalagi ruang kerjanya adalah ruangan pertama yang digeledah.

Setelah ruangannya, penyidik sejumlah 7 orang secara bergiliran memeriksa semua di Dinas Pendidikan.

"Saya gemetar, tapi sekarang sudah lega," Bambang menceritakan didampingi beberapa stafnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya