Liputan6.com, Serang - Sampah di TPSA Bagendung, Kota Cilegon, Banten, diubah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) pengganti batu bara. Dari awalnya hanya 1,5 ton per hari menjadi 30 ton. Sedangkan, untuk kebutuhan harian mencapai 2 ribu ton per hari guna mencukupi kebutuhan 21 PLTU di wilayah Banten.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk itu masih project percontohan, karena di Banten ada 21 PLTU, dimana potensi untuk bahan bakar berbasis biomassa adalah 2 ribu ton per hari, hari ini masih 30 ton per hari. Ini masih dalam percontohan, kita harap masih bisa ditingkatkan lagi, dalam skalanya Banten dan ditingkat nasional," ujar Dirut PLN, Darmawan Prasodjo, dilokasi, Selasa (29/11/2022).
Pengolahan sampah menjadi BBJP pengganti batu bara diharapkan bisa mengurangi emisi gas kaca maupun karbondioksida. Kemudian mengurangi tumpukkan sampah yang dibuang ke TPSA Bagendung. Jika sampah dikelola dengan baik, selain mengurangi pencemaran udara dan meminimalisasi tumpukkan sampah, juga membantu menjaga iklim agar lebih baik lagi.
"Ini sangat membantu sekali TPSA Bagendung bisa dikelola agar bisa lebih bersih lagi dan bermanfaat untuk ketahanan energi dan juga bermanfaat bagaimana kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca, untuk menyelesaikan global warming," terangnya.
Saat ini, meski masih dalam skala kecil dan proyek percontohan, tetapi sudah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar untuk mengubah sampah menjadi BBJP.
"Ini adalah bahan bakar berbasis pada kekuatan rakyat, karena di sini yang bekerja adalah rakyat di sekitar sini, sehingga menciptakan lapangan kerja," jelasnya.
Wali Kota Klaim Ide Kreatifnya
Ke depan, nantinya akan berdiri BUMD tersendiri untuk mengurus BBJP di TPSA Bagendung. Namun saat ini, masih dilakukan oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian berujar kalau, pengolahan sampah menjadi BBJP murni ide dari Pemkot Cilegon, sesuai Perpres nomor 35 tahun 2018.
"Ini salah satu ide kreatif dari Pemkot Cilegon, sesuai Perpres nomor 35 tahun 2018, sebetulnya presiden sudah menunjuk 12 kabupaten dan kota se-Indonesia, dalam rangka mengubah sampah menjadi energi hijau. Peluang ini kami tangkap. Kami bekerja sama dengan PLTU, kami bikin pabrik kecil 1,6 ton per harinya. Setelah PLTU naik ke PLN, yang di-support langsung Dirut," ujar Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, Selasa (29/11/2022).
Advertisement