Mengenal Buah Bisbul yang Mirip dengan Kesemek

Buah beludru atau yang lebih sering dikenal dengan buah bisbul merupakan salah satu buah khas Jawa Barat. Buah yang memiliki nama latin Diospyros discolor memiliki warna merah kecokelatan dengan bulu halus di permukaan kulitnya.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 01 Des 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2022, 21:00 WIB
(Foto: instagram@dkppsurabaya)
Ilustrasi buah bisbul (Foto: instagram@dkppsurabaya)

Liputan6.com, Palangka Raya - Buah beludru atau yang lebih sering dikenal dengan buah bisbul merupakan salah satu buah khas Jawa Barat. Buah yang memiliki nama latin Diospyros discolor memiliki warna merah kecokelatan dengan bulu halus di permukaan kulitnya.

Buah ini dikenal juga sebagai buah mentega atau buah lemak yang masih kerabat dengan buah kesemek. Namun, secara bentuk dan warna sepintas tidak jauh berbeda, keduanya berbentuk bulan sedikit lonjong dengan beberapa corak putih di permukaan kulitnya.

Meski demikian, perbedaan mencolok bisa ditemui dari tekstur daging buah. Buah Bisbul memiliki tekstur yang lembut mirip dengan sawo, tetapi kesemek memiliki tekstur sedikit keras mirip buah apel. Sebagai sesama marga Diospyros, nama bisbul terinspirasi dari bentuk buahnya yang seperti baseball.

Tanaman ini tumbuh di iklim tropis basah seperti daerah Bogor. Tinggi pohonnya mencapai 15 meter dengan batang yang lurus tegang bewarna cokelat kemerahan hingga hitam, kayunya yang keras, berserat halus, dan bercabang banyak.

Jika dilihat dari bagian kayunya, pohon bisbul memiliki warna kayu cokelat kemerahan hingga kehitaman, dan memiliki bentuk yang lurus serta bertekstur halus dan memiliki daya tahan yang kuat. Maka kerap kali dijadikan bahan kerajinan untuk peralatan rumah tangga seperti gagang pisau, sisir, dan peralatan lainnya.

Pada bagian daun dari tanaman bisbul memiliki ukuran yang panjang, lebar dan memiliki warna hijau gelap seperti daun tanaman hias. Uniknya, bunga yang dihasilkan memiliki dua jenis yakni jantan dan betina. Perbedaannya terletak pada bagian ketiak daun, jika jantan tumbuhnya tidak berkelompok sedangkan betina memiliki ukuran lebih besar dan tumbuh berkelompok.

Kandungan zat besinya dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh dan menurunkan kolestrol. Tingginya kandungan vitamin A dan vitamin C, juga berkhasiat untuk meningkatkan sistem kekebalan pada tubuh sebagai antioksida, mencegah penuaan dini, meningkatkan kesehatan kulit, dan merangsang pertumbuhan.

Namun, di balik manfaat dan keunikannya, keberadaan buah berbulu ini kian dilupakan generasi muda. Maka, perlu adanya perhatian dari pemerintah untuk membudidayakan tanaman ini. 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya