Jalan Terendam Air Bendungan Sadawarna, Ini Unek-unek Warga Dusun untuk Presiden

Meskipun akses jalan yang menghubungkan Desa Surian-Nanjungwangi selesai dibuat, namun belum bisa dilalui oleh warga karena hanya bermodalkan tanah dan bebatuan.

oleh Fira Syahrin diperbarui 05 Des 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2022, 06:30 WIB
Harapan Warga Dusun Cimuncang pada Rencana Peresmian Bendungan Sadawarna oleh Presiden (Istimewa)
Harapan Warga Dusun Cimuncang pada Rencana Peresmian Bendungan Sadawarna oleh Presiden.

Liputan6.com, Sumedang - Warga Dusun Cimuncang, Kecamatan Surian Kabupaten Sumedang, mengharapkan akses jalan penghubung di perbatasan Kabupaten Subang-Sumedang bisa segera dilewati, sebelum Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Sadawarna.

Pasalnya, saat ini warga Dusun Cimuncang terpaksa membuka akses jalan seadanya imbas jalan utama yang biasa mereka lalui terendam luapan Bendungan Sadawarna.

Kepala Dusun Cimuncang, Rohim Gumilar menyampaikan, warga berharap jalan lingkar sebagai pengganti jalan utama yang terendam bisa segera dilalui sebelum Bendungan Sadawarna diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

"Kalau menurut warga kebetulan kan kita sering ngobrol, harapannya sih sebetulnya sebelum Bapak Presiden Jokowi datang itu harapannya jalan udah bisa dilalui, akses jalan baru itu. Mohon sebelum beliau datang meresmikan," kata Rohim, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (4/11/2022).

Akses jalan baru tersebut, kata Rohim, dengan panjang sekitar 1 kilometer itu belum optimal untuk bisa dilalui. Dengan pengerjaan yang baru mencapai sekitar 30 persen, menurut dia, itu masih memerlukan waktu lebih lama sampai akses jalan itu bisa digunakan warga.

"Karna kan pada intinya buat apa itu diresmikan tapi akses kita masih tetap tidak bisa apa-apa," ujarnya.

Meskipun akses jalan yang menghubungkan Desa Surian-Nanjungwangi selesai dibuat, namun belum bisa dilalui oleh warga karena hanya bermodalkan tanah dan bebatuan.

"Untuk sementara udah jadi, cuman hanya bisa dilewati roda dua. Itupun belum bisa, soalnya jalan juga memang masih licin banyak batu yang pada keluar," ungkapnya.

Rohim menyampaikan, saat ini warga belum bisa melakukan rutinitasnya seperti bekerja ataupun anak-anak untuk pergi ke sekolah, karena terkendala akses jalan satu-satunya itu.

Adapun warga yang memaksakan melewati jalan tersebut, karena untuk memenuhi kebutuhan darurat seperti warga yang memiliki usaha warung dan yang bekerja di wilayah Kabupaten Subang.

Lebih lanjut, Rohim menuturkan sebelumnya warga telah menerima kesepakatan dari pihak pengelola Waduk Sadawarna, yaitu dengan catatan tidak memutus akses jalan masyarakat.

Namun dalam perjalanannya, warga mengaku kecewa karena akses jalan baru yang dibangun pihak pengelola tak kunjung rampung. Sehingga mengganggu aktivitas warga yang mengharuskan melalui jalur tersebut.

Kendati pihak pengelola sudah menyediakan perahu karet dan motor perahu untuk akses darurat, diakui Rohim, sampai saat ini tidak ada alternatif lain, sedangkan kapasitas masyarakat yang memerlukan itu menjadi terbatas.

"Pada intinya tetap saja sebagai warga sekitar merasa dirugikan tentang pelaksanaan penutupan bendungan ini. Karena jalan akses utamanya ya memang tidak diperhatikan betul-betul, seolah-olah diabaikan," tuturnya.

Terlebih, di Dusun Cimuncang sendiri terdapat warga yang sedang mengadakan pembangunan sehingga memerlukan akses jalan kendaraan roda empat untuk mengangkut bahan bangunan.

Rohim menyebut, informasi didapat bahkan dalam dua minggu kedepan jalan tersebut masih belum bisa dilalui.

"Belum lagi kalau misal ada warga masyarakat yang sakit yang harus memerlukan pengobatan lebih jauh. Itu kan lebih sangat menyedihkan lagi, pada intinya kalau emang bener-bener pihak bendungan memperhatikan akses jalan ini. Tolong benar-benar pengerjaannya," ungkapnya.

Akses jalan yang dibangun warga tersebut, merupakan jalur yang sudah lama tidak digunakan lalu dibuka kembali. Tidak hanya menghubungkan Desa Surian-Nanjungwangi, jalan tersebut juga menjadi akses penghubung beberapa desa lainnya di Kecamatan Surian.

Ia dan warganya pun berharap, agar pengelola bisa segera membangun jalan alternatif tersebut. Kendati sejauh ini, pihak pengelola bendungan sudah meninjau jalan yang dibangun warga dengan kerja bakti.

"Kita sudah dapat informasi bahkan ada pihak bendungan juga yang udah ada mensurvey ke jalan yang tadi kita kerja baktikan. Mudah-mudahan besok atau lusa ada kontribusinya untuk penyelesaian jalan yang lebih bagus. Supaya aksesnya mobil pun bisa lewat, bukan hanya motor," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya