Liputan6.com, Pekanbaru - Sepanjang tahun 2022 tak kurang dari 800 kilogram sabu gagal beredar di Riau karena penangkapan oleh Polda Riau dan jajaran. Rata-rata dikendalikan oleh jaringan narkoba internasional.Â
Menjelang perayaan Natal dan pergantian tahun, jumlah tersebut diprediksi bakal bertambah. Pasalnya, Polda Riau terus menabuh gendang perang melawan narkoba.
Advertisement
Baca Juga
"Selama 11 bulan saya bertugas, sudah 800 kilogram sabu disita, ini jumlah fantastis," kata Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal, Rabu petang, 7 Desember 2022.
Sebagai antisipasi peredaran narkoba di Riau menjelang Natal dan tahun baru, Iqbal sudah memerintah jajaran Polres gencar melakukan pencegahan dan penindakan.
Operasi ini diminta melibatkan Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau serta stakeholder.Â
"Sehingga perayaannya kondusif, baik itu di tempat hiburan dan wisata, kita ingin Riau bebas narkoba," ujar Iqbal.Â
Â
Â
Ganggu Keamanan
Iqbal menyatakan, peredaran dan penyalahgunaan narkoba merupakan pemicu gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Kapolres dan jajaran diperintahkan mengantisipasinya.Â
"Riau ini merupakan jalur strategis penyelundupan barang ini," jelas Iqbal.Â
Tidak hanya masyarakat, Iqbal juga memperingatkan anggota kepolisian menjauhi narkoba. Anggota diperintahkan jangan main-main, apalagi menjadi bagian peredaran.Â
"Oknum (terlibat narkoba) tidak akan lama (prosesnya), selain pemecatan akan juga diberlakukan pidana," tegas Iqbal.Â
Advertisement